Suplemen PJJ. 26 Juli – 01 Agustus 2015. “Ocultisme”

Suplemen PJJ 26 Juli – 01 Agustus 2015.

Ocultisme

Di dalam dunia ini khususnnya di dalam dunia yang tidak kelihatan ada dua macam kuasa yang besar yang sedang bekerja. Kuasa yang pertama yaitu kuasa Allah yg disebut terang dan yg kedua kuasa iblis dan segala manifestasinya yg disebut dengan kuasa gelap dan satu yg harus kita camkan maka gelap dan terang tidak bisa bersatu (bd I yoh 1 : 8 , Ef 5 : 8).

Okultisme berasal dari kata “Ocult” artinya gelap, gaib, tersembunyi, misterius dan diluar dari pengertian manusia. secara singkat okultisme adalah kepercayaan terhadap kuasa – kuasa kegelapan/gaib diluar kuasa Allah dan dengan keyakinan dan perasaan tersebut akan menimbulkan rasa takut dan memuja kekuatan tersebut.

Kuasa kegelepan bekerja dengan memanifestasikan kuasanya dalam berbagai bentuk mulai dari yang sederhana sampai kepada yang luar biasa, dari cara yang kuno sampai kepada cara modren yg membuat orang terheran – heran dan membuat orang terpikat dan membuat kuasa kegelapan memasuki semua lapisan mayarakat mulai dari yang primitif sampi kepada yang intelek.

Kuasa kegelapan juga memanifestasikan diri dengan berbagai nama miasalnya Jin, Begu, Setan dsb, yang hadir di berbagai tempat dan juga ditemukan dalam berbagai media yang mengakibatkan manusia tertipu dan ada anggapan bahwa berhububungan dengan roh tertentu tidak berdosa.

Namun apapun manifestasinya, nama, pekerjaan, kehadiran dan pengalaman manusia tentang kuasa- kuasa kegelapan atau roh – roh yang ada dalam alam ini pada hakekatnya adalah sama yaitu pekerjaan kuasa kegelapan setan atau iblis. Jika dikatakan ada roh yang jahat dan baik adalah kedok penipuan dan meneyesatkan orang – orang yang beragma, khusunya yang tidak memahami dunia roh, karena pada hakekatnya semua roh – roh yang jahat datangnya daripada iblis.

Meskipun kuasa kegelapan adalah dunia roh yang tidak kelihatan tapi pekerjaannya/kuasanya nyata dalam alam ini dan bisa menjadi pengalaman banyak orang.

Beberapa sikap manusia terhadap okultisme dan sikap itu ada dalam beberapa kelompok :

Kelompok sikap manusia yang sama sekali tidak percaya bahwa kuasa kegelapan itu ada dan juga tidak percaya bahaya yang di timbulkannya. Kelompok ini mempunyai pengertian bahwa soal okultisme itu adalah agama primitif atau pribumi. Kelompok ini baru sadar bahwa adanya bahaya setelah mereka mengalami sendiri. Dengan ini maka tidak serta merta maka orang yang tidak mengakui maka ia terlepas dari kekuatan ini dan oleh itu maka tidak ada istilah netral harus memilih Tuhan atau kuasa Iblis.

  • Orang yang percaya akan adanya kuasa kegelapan dan bahaya yang ditimbulkannya misalnya bahaya akan guna – guna, ilmu hitan dsb, sehingga mereka hidup dalam ketakutan. Maka untuk mengatasi rasa takut ini maka biasnya mereka pergi kepada orang pintar untuk meminta perlindungan dan sang medium/dukun memeberi pertolongan dengan berbagai – bagai bentuk perlindungan, misalnya yang dipakai, jimat, mantra, dimakan atau diminum dll. Mereka tidak menyadari bahwa dengan perlindungan yang mereka dapatkan mereka sudah terlibat dan terikat dengan kuasa setan (artinya walau seseorang mengatakan bahwa ia tidak percaya tetapi ia sudah terikat karena ia telah meminta ).
  • Kelompok sikap manusia yang percaya akan adanya kuasa kegelapan dan akibat yang ditimbulkannya dan bahanya dan khususnya keuntungan yang bisa diperoleh mengakibatkan mereka terjun langsung dengan berbagai cara bentuk dan tujuan yg dilakukan dengan berguru, memakai jimat.
  • Diluar ketiga kelompok sikap ini adalah kelompok orang yang percaya kepada Allah yang hidup (Tuhan Yesus Kristus), mereka percaya juga akan adanya kuasanya kegelapan yang sedang bekerja dalam dunia ini dan percaya akan akibat yang ditimbulkannya tetapi mereka percaya bahwa kuasa kegelapan (iblis) sudah dikalahkan kuasa Allah dan percaya bahwa Dia memiliki kuasa didalam nama Yesus untuk mengalahkan kuasa kegelapan sehingga dia tidak takut dan tidak mau berhubungan dalam bentuk apapun dengan kuasa kegelapan. Karena kuasa kegelapan telah dikalahkan (kolse 1 : 13 ; 2 : 14 – 15) kita diberi hak istimewa (Markus 16 : 17).

Tidak dapat disangkal bahwa ada latar belakang praktek okultisme atau beberapa alasan dan latar belakang orang untuk berokultisme, namun dapat dikatakan bahwa praktek okultisme bagi orang yang terlibat adalah keinginan manusia itu sendiri yang sesuai dengan apa yang ditawarkan oleh iblis, dan ketidakpahaman orang tentang dunia roh dan dunia orang mati., dan dapat dikatakan keinginan manusia untuk berokultisme sudah ada sejak manusia dicobai iblis di taman eden yang membuat manusia jatuh kedalam dosa. Hal ini adalah keiniginan manusia mempertahankan hidup (kej 2 : 16 – 17 : kej 3 : 4).

Oleh itu dala prakteknya ada berbagai cara dilakukan manusia untuk mempertahankan hidup atau agar terhindar dari berbagai mara bahaya dengan memakai kuasa gelap, misalnya :

  • Berusaha mendapat pelaris, jimat untuk mendapat jabatan dan kekayaan dan khususnya agar tetap sehat dan kesembuhan dari berbagai penyakit.
  • Keinginan manusia untuk mengetahui apa yang akan terjadi (Kej 3 : 5) misalnya hororscop, ramal, tenag, mantik, dsb.
  • Keinginan manusia untuk berkuasa (Kej 3 : 5 : Kamu akan seperti Allah). Karena setiap orang mau memmpunyai kelebihan dan kemampuan yang pada umumnya orang tidak miliki, juga manusia pinya keinginan untuk memiliki kuasa untuk digunakan mempengaruhi, mengendalikan bahkan menguasai orang lain dan juga kuasa untuk mendapatkan apa yang ia inginkan mis : Pelet, susuk, hipnotis, ilmu sihir, ilmu menghilang, telepati dll.

Namun demikian seperti yang sudah disebutkan diatas apapun namanya jika seseorang melakukan hubungan dengan kuasa kegelapan maka ia dengan sendirinya memperkenankan kuasa kegelapan mengusai dirinya, oleh itu alangkah baiknya seseorang tidak pernah melakukan apapun dlam ocultisme.

Namun walau demikian bisa saja seorang telah jatuh dan ingin lepas dari seluruh kekuatan ocultisme, maka langkah – langkah yang dapat dilakukan melawan ocultisme tersebut yaitu dengan :

  • Pembongkaran dosa okult (18: 9-13, Ul 28 : 15 dst ; 2 Taw 33 : 1 – 6).
  • Melakukan pengakuan dosa (Mzm 32 : 1 – 4, Yes 43 : 25, 1 Yoh 1 : 9, 1 Tim 1 : 3).
  • Pemutusan hubungan dengan kuasa gelap dan garis kutuk (Lah 19 : 19, Kel 20 : 2 – 4, Mat 12 : 43 – 45, Lukas 10 : 19).
  • Mengundang Yesus secara pribadi (Mat 12 : 43 – 45, Ef 2 : 2,Wahyu 3 : 20, Yoh 1 : 12, 1 Yoh 4 : 4, Mark 16 : 17) dan selalu hidup dalam ketaatan dalam persekutuan doa (Kis 2 : 42 – 47).

Oleh itu berimanlah kepadaNya dan dengan iman percaya kita, yakinlah Tuhan akan selalu menjaga dan melindungi orang percaya kepadaNya saja.

Semoga tulisan singkat dan sederhana bermanfaat menambah refrensi kepada kita sekalian dalam pelayana PJJ yang kita lakukan di wilayah pelayanan kita masing – masing. Tuhan memberkati.
Pekanbaru 25 Juli 2015.

Baca lebih lanjut

Suplemen PJJ GBKP 19 – 25 Juli 2015. II Timotius 2 : 1 – 7 “Gereja Si Dewasa”

Suplemen PJJ GBKP 19 – 25 Juli 2015.

Ogen : II Timotius 2 : 1 – 7
Tema : “Gereja Si Dewasa”

Pokok Pikiren :

  • Gereja ibas kehadirenna la banci terlepas ibas panggilenna sebage gereja eme guna nerusken karya Kristus i doni, emaka ibas sie gereja pe arus bertumbuh ibas kerina hal bagi si ikataken Pdt. Eka Darma Putra ngataken ; “gereja adalah suatu persekutuan yang senantiasa bergerak, senantiasa mencari. Untuk melaksanakan tugas-panggilannya ia harus senantiasa dinamis tidak statis. Ia harus melewati suatu proses menuju kepada kedewasaan panggilannya, mengalami proses jatuh, bangun dan terus belajar dalam memahami dan melaksanakan tugas-panggilannya tersebut”.
  • H Kraemer sekalak ahli teologia ngataken ciri kedewasaan sada gereja eme ; ”adanya karya Allah dan panggilan Allah kepada umatNya melalui karya penyelamatan Kristus yang ditanggapi oleh umat-Nya dengan “ya“ dan adanya tanggapan tadi diaktualisasikan dalam bentuk pengaturan yang mengatur diri sendiri, memperluas/mengembangkan diri sendiri, membiayai diri sendiri (self governing, self extension, self supporting )”. Gerejanta GBKP pe banci si kategoriken sebage gereja si enggo dewasa erkiteken menaken tgl 23 Juli 1941, gerejanta enggo lepas ibas NZG nari (Nederlands Zending Genoschap) ras ngaturken dirina sendiri sebage gereja si mandiri ibas teologia, daya ras dana.
  • II Timotius 2 : 1 – 7 bahan oraten PJJ-nta sekali enda encidahken ciri ntah pe langkah – langkah guna ndatken kedewasaan, lit pe ciri ntah langkah – langkah kedewasaan si icidahken ibas oratenta enda eme :
  1. Megegeh ibas ngalaken kerina tantangen si lit (ay.1) sebab ibas paksa sie memang erbage – bage tantangen si reh nderpa kegeluhen pelayan Tuhan/ gereja (bd. I Tim 1 : 4, 6 : 4 – 5).
  2. Paguh ras tetap setia ibas kerina pengajaren ras mampu jadi pengajar nandangi kalak si deban (ay. 2).
  3. Ngasup ngaloken kerina tantangen silit ras la ncampuri urusen si la perlu (Ay. 3 – 4).
  4. Nggeluh ibas aturen si enggo itetapken, bagi sekalak olahragawan adi atena jadi sekalak pemenang (ay. 5).
  5. Nggit berkerja keras bagi sekalak pejuma siatena ndatken ulih ibas hasil kerjana (ay.6)
  • Ibas enggo 74 thn gerejanta njayo tentu ibas perdalinenna, gerejanta pe mengalami pasang surut erkiteken tantangen si lit, tapi puji Tuhan, seh asa genduari gerejanta tetap ncidahken keberadanna sebage sada gereja si maju ras terus berkembang ras erpengarapen kita ku lebe enda gerenjanta semakin dewasa ibas kerina hal bidang kegeluhenna.
  • Secara pribadi ibas kegeluhenta persinget si isehken Paulus man Timotius enda pe tentu banci jadi sada persinget man banta guna menuju kedewasaan kegeluhenta.

Pekanbaru 20 Juli 2015.

Ilustrasi :

“MENGARUNGI KEHIDUPAN”
Alkisah, ada seorang muda yang sebelum memulai latihannya, ia meminta kepastian terlebih dulu dari sang Guru.
“Bisakah Guru mengajarkan saya tujuan hidup manusia?”
“Tidak,” jawab sang Guru.
“Atau setidaknya maknanya?”
“Tidak bisa.”
“Bisakah Guru menunjukkan pada saya sifat kehidupan manusia ?”
“Tidak.”
Akhirnya pemuda itu melangkah pergi dengan kesal. Semua murid yang ada di situ terkejut karena mengetahui Guru mereka ternyata tidaklah sebijak yang mereka kira.
Lalu dengan suara tenang, sang Guru berkata lagi,
“Bagaimana pendapatmu andai kata seseorang menawarkan buah kepadamu, namun mengunyahkannya dahulu kepadamu?
Bagaimana kau bisa memahami sifat kehidupan dan makna hidup jika kau sendiri belum pernah merasakannya?
Tak seorang pun dapat menemukan pengertian yang paling tepat bagi dirimu sendiri. Guru pun tidak mampu. Sebaiknya kau memakan makananmu sendiri daripada hanya mengira-ngira rasanya.”

“Seorang yang dewasa akan tau tentang tujuan hidupnya dan memaknai hidup dengan benar, sehingga dia tidak akan bertanya lagi tentang apa yang ia harus lakukan dan terlebih oleh kebijaksanaan yang datangnya dari Roh Kudus”.

HUKUM PARETO DALAM BISNIS DAN KEPEMIMPINAN

HUKUM PARETO DALAM BISNIS DAN KEPEMIMPINAN

Pada suatu hari, tiga bos dari perusahaan sambil beristirahat mengobrol, berbicara tentang masalah keterampilan kepemimpinan. Salah seorang boss mengatakan permintaannya terhadap stafnya sangat tinggi dan sangat ketat, tetapi seiring waktu, dia menemukan bahwa para stafnya menjadi sangat pasif, dan semangat kerja hanya bertahan sebentar, ketika dia sedikit lengah, semuanya telah bermalas-malas, sehingga ia mengeluh stafnya tidak ada yang profesionalisme, harus selalu diawasi baru melakukan pekerjaan.

Bos yang lain beranggapan semua karyawannya adalah orang dewasa, benar-benar tidak harus seperti mendisiplinkan anak untuk mendidik mereka, sehingga dia lebih “melepaskan” mereka untuk bekerja mandiri, mendorong karyawan untuk melakukan dengan baik bagian dari pekerjaan mereka sendiri, tidak harus dikendali dan diawasi terus menerus oleh Boss, bahkan dia jarang ke kantor kecuali ada meeting penting. Tetapi kemudian dia menemukan bahwa karyawannya semakin lama para karyawan semakin tidak disiplin, seperti pasir yang berantakan, jadi dia mengeluh, dia begitu fleksibel dan tidak menekan terhadap karyawannya, tetapi mereka tidak tahu untuk menghargainya dan bekerja seenaknya.

Sedangkan bos yang ketiga didalam perusahaannya semua staffnya sangat profesional, hal tersebut telah disaksikan oleh semua orang, lalu dua bos yang lain meminta nasehat dan rahasia keberhasilan perusahaannya. Dia mengatakan saat ini sangat populer “Hukum Pareto 28” (aturan 80-20), yang berarti: dalam sebuah kelompok, seringkali 20% orang melakukan 80% pekerjaan; sebaliknya bisa juga terjadi 80% orang melakukan 20% pekerjaan.

Prinsip 80/20 atau yang lebih dikenal dengan Prinsip Pareto, adalah salah satu prinsip paling penting bagi manajemen waktu dan produktifitas.
Prinsip Pareto ditemukan oleh Vilfredo Pareto, seorang Ekonom terkenal Italia, yang menemukan bahwa orang-orang di lingkungannya, secara alamiah terbagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok “Penting yang sedikit” yang berisi 20 persen orang teratas dalam bidang keuangan serta pengaruh dan kelompok “sepele yang banyak” yang berisi 80 persen orang terendah.

Di kemudian hari, Vilfredo Pareto menemukan ternyata prinsip 80/20 ini berlaku pada seluruh kegiatan ekonomi dan kehidupan..
20 persen dari pekerjaan kita menentukan 80 persen dari hasil yang kita peroleh.
20 persen pelanggan kita menentukan 80 persen dari total penjualan Kita.
20 persen produk kita menentukan 80 persen dari total Keuntungan Kita.
Berdasarkan Prinsip Pareto ini, bisa kita simpulkan bahwa dari 10 pekerjaan yang harus kita kerjakan, ada 2 pekerjaan yang nilainya lima bahkan sepuluh kali lipat atau lebih dibandingkan 8 pekerjaan yang lain.

Pada 20 persen pekerjaan terpenting itulah, kita harus memusatkan tenaga dan pikiran kita, bukan pada 80 persen yang tidak penting. Bagaimana mengapikasikannya dalam dunia usaha ? Bagi pelaku usaha, berikut ini ada dua cara, bagaimana cara mengaplikasikan ke usaha:

Pertama bagi pelaku retail, mereka mempunyai banyak produk yang dijual di tokonya. Secara umum untuk retailer, dari Prinsip Pareto, bahwa 20% jenis produk yang dijual, menyumbang 80% total penjualan yang terjadi. Sedangkan 80% produk sisanya menyumbangkan 20% total penjualan.

Bagaimana cara meningkatkannya? apabila Anda retailer, olah data penjualan Anda, urutkan jenis produk yang terjual paling besar sampai dengan yang paling kecil (bisa berdasarkan kuantitas produk maupun rupiah). Kemudian ambil 20% jenis produk dari teratas bandingkan dengan total penjualannya, apakah 80%.
Setelah diketahui jenis produk apa saja yang 20% teratas, Anda sebagai retailer, pasti tidak mau kehilangan penjualan. Sehingga cara meningkatkan penjualan tersebut, pastikan jenis produk-produk tersebut selalu ada, jangan sampai out of stock (habis).

Kedua bagi pelaku usaha yang mempunyai sedikit jenis produk dan banyak pelanggan tetap, biasanya usaha yang bergerak dibidang jasa, atau usaha manufaktur yang mempunyai jenis produk sedikit.

Urutkan penjualan Anda mulai dari yang tertinggi sampai terbawah terhadap pelanggan-pelanggan tetap Anda (klien ataudistributor), pengurutan tersebut bisa dilakukan berdasarkan dari jumlah transaksi atau dari total besar penjualan. Dari hasil urutan tersebut, ambil 20% teratas, apakah benar dari data 20% tersebut, menyumbang 80% penjualan Anda.

Kemudian dari pola data tersebut, dari 20% pelanggan teratas Anda, berikan pelayanan yang memuaskan, agar pelanggan Anda tidak berpaling ke kompetitor, selain itu dengan level kepuasan yang tinggi, pelanggan bisa melakukan order lebih banyak lagi yang bisa menaikkan penjualan Anda.

Intinya dalam berbisnis, 20% aktivitas prioritas tinggi menghasilkan 80% produktivitas bahkan dengan waktu yang sangat singkat. Inilah penghematan yang luar biasa besar, baik dari sisi waktu maupun uang.

Sementara penerapan hukum pareto pada aspek kepemimpinan disebut “Keterampilan Kepemimpinan Hukum Pareto.” Dia menjelaskan: Kebanyakan orang berpikir keterampilan kepemimpinan adalah berdasarkan antara tegas dan moderat, tetapi antara tegas dan moderat bukan berarti separuh tegas dan separuh moderat, seharusnya 80% moderat dan 20 % tegas.

Karena ketika orang-orang mengikuti keinginan sendiri untuk melakukan sesuatu, mereka akan merasakan sukacita dari pekerjaannya, dengan demikian mereka lebih bersedia untuk menggunakan otak mereka untuk berpikir tentang masalah yang timbul, sehingga efisiensi pekerjaan akan meningkat secara alami.

Seseorang tidak bisa dipaksa untuk melakukan sesuatu bila tidak timbul dari hatinya. Tetapi terlalu santai juga akan berantakan, maka 80% moderat, 20% tegas, karyawan tidak akan kehilangan inisiatif, namun mereka juga tidak akan menjadi malas.

Tulisan ini Copas dari satu Blog yg aku lupa dimana. Bagi penulis saya ucapkan terimaksih karena sangat berguna menambah wawasan saya. Salam Kebersamaan dalam pembangunan SDM.

Suplemen PJJ GBKP. 12 – 19 Juli 2015. Kuan-kuanen 6 : 6 – 11 “Peningkatan Ekonomi Jemaat”

Suplemen PJJ GBKP. 12 – 19 Juli 2015

Ogen  : Kuan-kuanen 6 : 6 – 11

Tema  : “Peningkatan Ekonomi Jemaat”

Isi kitab Kuan-Kuanen e me pedah-pedah guna kiniulin manusia i bas ndalani geluhena. Ngajari kalak jadi pentar ras erguna, mpersingeti kalak si nggeluh i bas kegeluhen si la payo. Salah sada e me kerna kalak si perkisat, si jadi bahan PJJ-nta paksa enda. Kalak perkisat ipersingeti ras isuruh erlajar man perkis. Engkai maka erlajar man perkis? Sabab amin pe perkis binatang si kitik tapi melala kal kelebihen-kelebihen si lit ibas ia si banci jadi pelajaren man manusia, antara lain:

  • Mejingkat, ngasup minpin diri sendiri (la erkomando).
  • Tertib, ratur, la ia rubat (sada lintasen si seri ia/erbaris)
  • Ngukurken masa depan, lit perencanaan si mehuli. (keperlun wari si pagi, erdahin guna paksa perudan).
  • Mejingkat, lit kerja-sama si mehuli i bas dahin, iraskenna maba baban si berat.
  • Sihamaten ia asal jumpa.

Arah piga-piga biak perkis si mehuli enda, banci jadi curmin man kalak perkisat, engkai maka manusia si itepa Dibata alu lebih serta, justru santai la erdahin, la ngukurken masa depanna. Sada perbandingen si cukup menarik antara perkis si mejingkat erdahin ras sekalak jelma si nggeluh i bas biakna si perkisat. Penulis kitab Kuan-Kuanen mpersingeti kita maka arusna kalak si ikataken pentar ras erkemalangan man Tuhan, lit biak mejingkat ras tutus erdahin ibas ia. Erdahin e me hakekat manusia si itepa Dibata. Manusia itepa labo gelah santai ntah pe ngganggur tapi manusia itepa gelah tutus erdahin gelah menghasilken karya si mehuli i bas doni enda. Dibata ersura-sura gelah manusia nggeluh sejahtera labo gelah suhsah, sabab kesejahteran e me salah sada padan Dibata man kalak si tek man baNa, sebage tanda Dibata mediate nandangi kegeluhen manusia. Erdahin labo sada ukumen si ibereken Dibata tapi sada pendilo bas Dibata nari man manusia. Dibata nuruh manusia lako naluken, ngusahai, njagai ras pekena-kena doni enda, ngelakoken si ngena ateNa, jadi saksiNa, jadi sira ras terang. Uga mungkin manusia jadi saksi Tuhan nehken si ngena ate Dibata adi manusia e jadi kalak pekisat. Jadi biak kisat e me sada dosa i adep-adepen Dibata sebab la ngelakoken kai si jadi tanggung-jawabna si suruh Dibata.

Kalak Karo pe secara umum itandai kalak mejingkat, e maka lit kuan-kuan kalak karo “ Rulih ‘di mejingkat kin, liah ‘di perkisat kin”. Iidah pe i bas kinatana, kalak karo si nuria umumna perjuma, erpagi-pagi si lampas enggo berkat ku juma, maba nakan, ras mulih ku rumah enggo erkata pet-pet. Kuta melungen nupung suari sabab kerina kalak ku juma. Kalak Karo megegeh encari guna masa depanna, emaka lit istilah “ndarami nakan guna dua ntah telu tahun enda”, labo guna nakan sada wari tah sada minggu saja. Bage pe lit ka pengajaren orangtua nai “nggeluh ermalu-malu,” mela adi mindo. Kerina kuan-kuan enda motivasina positip gelah nggeluh kita mejingkat erdahin. Aminna gia maun-maum lit ka nge kecenderungen erkiteken jingkatna lanai iingetna njaga kesehaten, lanai iingetna man ngayak-ngayak dahin, piahna turah pinakit. Pepulung erta tapi kedungenna keri guna pertambar. Bage pe erkiteken mejingkat pepulung erta piah kurang mediate nandangi kiniteken ras dahin-dahin gereja. Enda me si perlu sipelimbarui gelah kita nggeluh mejingkat labo terjeng ndarami erta doni saja tapi termasuk pe erta Surga.

Adi ngerana kita kerna peningkatken ekonomi jabu – anggota ngawan ni perpulungen, enda tentu berhubungen ras melala faktor. Faktor utama si paling penting e me berhubungen ras karakter jelmana, e me: tutus erdahin, nggit erlajar, punya misi masa depan ras la mesukah putus asa. Tep-tep manusia lit tanggung-jawabna i bas jabu, gereja, masyarakat ras man Dibata. Guna nehi tanggung-jawab enda pertama-tama si la banci lang e me arus tutus erdahin. Uga banci kita nehken tanggung-jawabnta enda adi kita kisat erdahin? Arah kata Dibata enda ipersingeti kita mulihi maka guna meningkatken ekonomi jabunta labo cukup ngasup ngidah peluang-peluang usaha, tapi kita arus beluh erbahan rencana ras ndahiken si enggo irencanaken e alu mehuli ras tutus. I bas kita tutus erdahin e tek kita maka Dibata nge ulu pasu-pasu, manusia rusaha tapi Dibata nge si nentukenca. Usaha manusia jadi sea-sea adi la rikutken toto ras nggeluh erkemalangan man Dibata. Emaka perlu sigelem motto ”Ora et Labora” (erdahin ras ertoto), dua hal si la banci ipesirang. Adi erdahin saja mejingkat la ertoto man Dibata e me sada kesombongan, tapi ertoto saja la erdahin e me kebodohen.

Gereja secara organisasi pelayanen, si mersan misi Tuhan guna meritaken keselamaten man doni enda, la saja ngelakoken pelayanen kerohanian saja man jemaat tapi pelayanen si lebih holistik/menyeluruh: ekonomi, kesehaten, pendidiken, ras si debanna. Kehadiren gereja arus ngasup mereken masuken guna peningkaten ekonomi jemaat. Mereken pelatihen ras pembinaan si berkelanjuten nandangi usaha ras pendahin perpulungen. Enda me perlu siusahaken gelah lit, kai si banci sibahan ntah e secara pribadi, keluarga, ntah pe gereja guna peningkaten ekonominta.

Amin!
Pdt. Jepta Pelawi.

Suplemen PJJ GBKP 05 – 11 Juli 2015. Ulangen 28 : 1 – 6 “Dibata Si Masu – Masu Pendahin”

Suplemen PJJ GBKP 05 – 11 Juli 2015.

Ogen : Ulangen 28 : 1 – 6
Tema : “Dibata Si Masu – Masu Pendahin”

Pokok Pikiren :

  • Selaku kalak si erkiniteken tentu kita ertedeh ate nandangi pasu – pasu Dibata ibas kerina dampar kegeluhenta, erpengarapen kita Dibata masu – masu ulih pendahinta subuk perjuma. Pengusaha, pegawai, rsd.
  • Kata pasu – pasu berarti ningetken lit pemberi ras lit penerima, si pemberi pasti lebih erkuasa asangken si penerima, erkiteken si penerima la ngasup nehi kai si isurakenna adi la kin erkiteken i pasu – pasu .
  • Pasu – pasu isehken Dibata erkiteken Ia sendiri si erjanji (berkat dimana Allah sendiri yang berjanji), pasu – pasu iberekenNa erkiteken perkuah ateNa (anugrah) ras pasu – pasu sibereken erkiteken kiniteken ras kesetian si erpengarapen man baNa (berkat yang didasarkan pengharapan kepada Allah agar Allah memberikan berkatNya).
  • Pasu – pasu Dibata e terbagi kubas dua bentuk eme pasu secara fhisik (Berkat yang kelihatan) ras pasu – pasu secara spiritual (Berkat – berkat rohani) ras bisana duana bentuk bentuk pasu – pasu enda me isehken Dibata man kalak sitek ras singgeluh ngikutken kerina perentahNa.
  • Ulangen 28 : 1 – 6, ningetken kerna pasu – pasu si isehken Dibata man kalak Israel secara fhisik (Berkat yang kelihatan), lit pe pasu – pasu si ijanjiken Dibata man bangsa Israel erkiteken kepatuhen bangsa e ngikutken kerina perentah – perentah Dibata alu tutus. Pasu – pasu e eme : njadiken bangsa e jadi bangsa si mbelin, ertuah bayak, enterem anak i pupus, mbuah page, melala lembu ras biri – biri, sinuan – sinuan, pangan si ipan bangsa e ras kerina pendahin si ilakoken bangsa e (ay 1b – 6).
  • Ulangen 28 : 1 – 6 enda ningetken Sumber penghasilen utama bangsa Israel, eme alu mengolah taneh ras memperdagangken hasil mengolah bumi, tentu hasilna banci saja la bagi siarapken ntah la terprediksi, sebab banci saja lit bencana wabah, sierbahanca gagal panen. Ibas kondisi ras situasi sibage me kalak Israel nggejapken kegeluhen enda la i teruh kendali manusia tapi kegeluhenna lit iteruh kendali Dibata. Ibas pengertin sibage me maka kalak Israel menempatken hubungen ras Dibata ibas posisi si paling sentral ibas kegeluhen.
  • Tema PJJ – nta “Dibata Si Masu – Masu Pendahin”. Tema enda ningetken Dibata me sinemani kegeluhenta ibas kita erdahin dingen ulih pendahinta tergantung kubas pasu – pasu Dibata.
  • Ibas erdahin, tentu erpengarapen kita nandangi pasu – pasu Dibata, gelah kerina pendahinta mereken ulih sincukupi keperlun kegeluhenta. Ibas sie kerina erpalasken Ul 28 : 1 – 6, tempatkenlah dage hubungenta ras Dibata jadi sentral ibas kegeluhenta ras ndalanken kerina perentah – perentahNa gelah malem ate sebab Dibata memang masu – masu pendahin kalak si ernalem man baNa.

Pekan baru 03 Juli 2015.

Suplemen Khotbah Minggu 05 Juli 2015. II Tes 3 : 6 – 12 “Tutus Erdahin Biak Anak Dibata”

Suplemen Khotbah Minggu 05 Juli 2015.

Invocatio : Jeremia 29 : 11
Ogen : Kej 3 : 17 – 20
Khotbah : II Tes 3 : 6 – 12
Tema : “Tutus Erdahin Biak Anak Dibata”

Shalom.

Kekelengen Tuhan …
Abraham Maslow ngataken : “Kita lebih dari sekedar mahluk hidup yang memiliki mulut dan perut, tetapi kita juga adalah mahluk yang bermartabat, memiliki hati nurani, maka ketika kita bekerja sebenarnya kita sedang mengaktualisasikan diri sehingga hidup ini lebih berarti dan memberi arti hidup”. Konsep Abraham Maslow kerna kegeluhen enda sue ras pemahamen kekristenenta erkiteken kita selaku anak Dibata arus kin mengaktualisasiken diri ibas kegeluhenta sebage kalak sierdahin, erkiteken erdahin e sendiri memang kin biak, panggilen ras sebage perintah man banta (bd. Yoh 15 : 17, Kej 3 : 19), alu bage lalit alasenta guna la erdahin ras kalak si la erdahin ia menolak biakna selaku tinepa Dibata sierdahin.

Temata ibas minggu enda “Tutus Erdahin Biak Anak Dibata” kebaliken ibas tema enda tentu kalak si la tutus erdahin la ngusih biak anak Dibata. Alu bage temata ibas minggu enda situhuna enggo menjelasken man banta, erdahin alu tutus tentu ngena me ate Tuhan ras sebab tutus e sendiri ncidahken biak Dibata. Sijadi penungkunen man banta lit kin kalak si la tutus ibas erdahin ? tentu jababna lit. Ibas kita kalak Karo lit rusur ibelasken kuan – kuan simenggambarken kerna ketutusen ras kinilatutusen erdahin umpamana : “Adi man la bias piring tapi sanga erdahin iba cangkul”, kuan – kuan enda ngatakenca lit nge kalak pertewas ntah kedat, ibas sisi sideban rusur ibelasken kuan – kuan : “Raga – raga pernantin”, kuan – kuanen enda ngatakenca kerna kinijingkaten seh maka tupung sanga ngeranai entah paksa ngadi – ngadi pe tetap lit kegiaten si ilakokenna.

Kekelengen Tuhan …
Suarat Paulus man kalak Tesalonika enda ilatar belakangi kerna pengajaren Paulus kerna kerehen Yesus si peduakaliken, tapi lit kalak si salah menanggapi pengajaren e, eme maka ibas II Tes 3 : 6 – 12 Paulus ngulihi perpulungen e kerna sikap kegeluhen kalak kristen ibas nimai kerehen Yesus si peduakaliken, alu tutus erdahin guna ncukupi keperlun nggeluh ras njadiken erdahin sebage gaua hidup kalak kristen. Lit pe persinget si isehken Paulus ibas bahan khotbvahta ibas minggu enda eme :

  • Enterem kalak kristen i Tesalonika ibas paksa e enggo kisat erdahin dingen enggo jadi beban man perpulungen. Lit pe penyebab kalak e kisat erdahin erkiteken lit pengakap maka kerehen Yesus sipeduakaliken enggo ndeher, emaka ibas paksa sie enterem kalak kristen si ndayaken erta – ertana jenari manganisa ras mbagi – mbagikenca man kalak sideban ibas nima – nimai kerehen Yesus si pedualkaliken (Perb 2 : 44 – 45). Tentu ras pasti, Yesus reh me peduakaliken, tapi ndigan ntah katawari e la isingetken Yesus. Alu bage, Paulus pe ningetken kiniteken nandangi kerehen Yesus pe arus tetap i gelem, tapi sikap ibas nimai kerehen Yesus peduakaliken tentu, la banci lang pe si pekena – kena me kegeluhenta, salah sada ibas mpekena kegeluhen ibas paksa nimai e eme alu ncukupi keperlun nggeluh alu erdahin.
  • Ibas pemahamen kalak Tesalonika si salah enda me Paulus mpersingeti perpulungen e alu ngataken “ ….. sirangindulah senina – seninandu si perkisat, sila nggit ngikutken ajaren si ibereken kami” (ay.6), si enggo riahen iakapna ncampuri urusen kalak (ay.11). Jenari paulus njemba perpulungen gelah tetap ngusih dirina ibas tutus erdahin alu la erlatih – latih, sebab bage kin biak anak Dibata, la ngarapken pangan si la nggalar, la jadi beban man kalak sideban, membangun mentalitas simehuli alu la jadi kalak pemindo – mindo (ay. 7 – 10, Bd. Kol 3 : 23).

Kekelengen Tuhan …
Melala hal memang alasen si ibelasken kalak si la tutus erdahin, tapi umumna kerina alasen e hanya alasen kalak si perkisat ra la menjiwai dahin e alu meriah ukur. Wari enda isingetken man banta, ngena kel ate Tuhan nandangi kalak situtus erdahin, sebab erdahin biak anak Dibata kap selaku tinepa ras mari simaknai dahin ras erdahin sebage perintah Dibata ras panggilenta si isuruh jadi teladan ibas kegeluhen doni enda (bd. Ogen. Kej 3 : 17 – 20).

Piga – piga hal sibaci isingetken man banta guna banci mpeturah ras nambahi pengertinta kerna “Tutus Erdahin Biak Anak Dibata” si jadi temata ibas minggu enda eme :

  • Kita enda kerina persuruhen Dibata ibas doni enda emaka la banci lang sicidahken me kemulian Dibata ibas kerina kegeluhennta, salah sada cara kita mpemuliaken Dibata ibas pengajuk wari enda eme alu encidahken kita enda labo kalak si malas ntah perkisat guna erdahin, tapi kalak situtus si memiliki mentalitas ras produktifitas kerja simehuli, sebab kai pe si idahiken kita mereken erti man banta banta ras man kalak sideban.
  • Erdahinlah ras maknai dahin e sebage panggilan jiwa (Vocatio) gelah hasil dahin e memuasken. Sekalak memang la banci ipaksa guna erdahin adi la kin reh ibas ukurna nari dingen kalak sierdahin alu paksaan ntah bagi pahat si i pek – pek lebe maka erdahin sebab kalak si bage pahat pasti la pernah berinisiatif guna mengembangken pendahinna.
  • Erdahinlah alu memaknai dahin e anugrah si ibereken Dibata man banta, labo hanya sebage pengertin dahin (pekerjaan/job) entah hanya guna ndatken hasil (sen) ntah pe guna erkarir (career), ibas sie sada pepatah ngataken nina : “If you work just for money, you’ll never make it. But if you love what you’re doing and you always put the customer first, success will be yours” (Jika Anda bekerja hanya demi uang, Anda tidak akan mendapatkannya, tapi jika Anda mencintai apa yang Anda kerjakan dan selalu meletakkan pelanggan sebagai yang utama, maka keberhasilan akan menjadi milik Anda). Dahiken sajalah dahinta alu meriah ukur ras ngataken bujur man Dibata soal hasilna serahken saja man Dibata sebab uga kel Dibata masu – masu kalak sierdahin alu tutus ras erkemalangen man baNa .

Kekelengen Tuhan …
Dahikenlah dage dahinta, tutus ate, ola lolah – lolah, ola kedat, ola pertewas, ola bagi pahat, ola dekahen medem, ola dekahen engkawil, ercatur, rsd, tapi pakekenlah waktu alu mehuli, dahiken kai sibanci silakoken ibas wari enda, sebab ibas kita ndahiken dahinta, Dibata erdahin ras bekerja sama kap ras kita, emaka nintalah ras – ras dage ras – ras ibas penutup khotbah enda alu melasken temata ibas minggu enda “Tutus Erdahin Biak Anak Dibata”.

Amin.
Pekanbaru 02 Juli 2015.