MULUT KITA VS MULUT YESAYA
Yakobus berkata dalam Yak 3 : 9 “Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah”. Dan memang benar apa yang dikatakan oleh Yakobus, karena bagian tubuh yang sangat sulit di jaga adalah mulut dan mulut menjadi sesuatu yang ambivalen alias bermuka dua, karena dari mulutlah keluar puja puji kepada yang Kudus, tetapi dari mulut yang sama jugalah keluar hujatan kepada sesama.
Dalam hal mulut Yesus juga pernah berkata dalam Mat 15 : 18 “Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang”. Maksud Yesus dengan mengatakan ini adalah bahwa , mulut adalah pintu keluar apa yang dihati, jika isi hati jahat, maka jahat juga yang keluar dari mulut dan jika isi hati baik, maka baik juga yang keluar dari mulut. Mungkin oleh karena sifat mulut yang demikianlah jugalah maka dulunya Pe – Mzm pernah berkata dalam Mzm 141 : 3 “awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku”.
Lalu apa hubungannya dengan mulut kita ya ? Yesaya berkata dalam Yes 6 : 5 “Celaka, tak ada harapan lagi bagiku, sebab mulutku kotor karena dosa, dan aku tinggal diantara bangsa yang begitu juga …”. jangan – jangan aku hampir sama seperti masa hidup Yesaya dengan kehidupannya di tengah – tengah bangsa Israel yang suka berkata kotor, berbicara seenak perut, menggossip, memfitnah, memutar balikkan fakta, mencaci, menipu dan mungkin menjadi seorang “PESILAT” yang pandai bersilat lidah …. hehehe.
Tapi aku berharap, kiranya Tuhan tetap mengasihi kita, sama seperti Ia mengasihi Yesaya dan mentahirkan mulutnya dan maka Tuhan juga mentahirkan mulut kita dengan berkata “… bara ini telah menyentuh bibirmu. Sekarang kesalahanmu sudah dihapus dan dosamu sudah diampuni” (Yes 6 : 7) Wow … ternyata Tuhan tidak hanya memberkati mulut Yesaya tetapi Tuhan juga memberkati mulut Yeremia, dalam kesaksiannya Yeremia berkata “… Tuhan mengulurkan tanganNya dan menjamah mulutku lalu berkata, dengar dan umumkanlah kata – kata kata – kata yang Ku ucapkan ini” (Yer 1 : 9) Wah luar biasa, Tuhan memberkati setiap mulut yang dipilihNya menjadi hambaNya.
Ah … Semoga mulut ini juga selalu menjadi berkat dalam setiap perkataan yang keluar dari dalamnya, dalam doaku memang aku selalu berkata ; Ya Tuhan, jikalau Engkau mempercayaiku sebagai pembicaraMu, kiranya Engkau memberkati setiap khotbah – khotbahku, karena khotbahku pun memang hanya untuk kemulianMu bukan untuk diriku, karena aku juga memang bukan mau hanya untuk menjadi yang berkoar – koar saja … hehehe … bagaimana dengan sahabat ?
Ok lah sampai disini saja ya, selamat malam sahabat semua dan tulisan ini hanya sebuah perenungan sederhanaku sore ini di masa santaiku hari ini dan rasa girangku laptoku sehat kembali setelah di instal … hehehe.
Selamat Minggu Tuhan memberkati.
Sang Penulis Kecil. Pekanbaru 31 Jan 2016.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.