PADA SAAT KITA MATI NANTI

PADA SAAT KITA MATI NANTI

Pada saat kita mati nanti jangan bersedih, dan ada beberapa hal yang tak perlu tahu sebenarnya tidak perlu pedulikan. Mungkin kita berpikir bagaimana nantinya, seorang guru bijaksana berkata :

Janganlah risau akan bagaimana nantinya dengan tubuh kita, karena tubuh ini akan di urus dengan rapi oleh yang kita tinggalkan, kita akan di formalin, yakinlah pada tubuh kita akan dipakaikan pakain terbaik yang pernah kita miliki, walau tubuh ini sudah kaku dan dingin dan juga akan memberikan aroma wewangi farfum  terakhir yang mengurangi bau amis dari tubuh ini.  Peti yang dipakai untuk menempatkan mayat kita boleh jadi akan dipakai peti yang termahal atau juga boleh jadi peti mati biasa.

Janganlah bersedih, bagaimana tubuh ini nanti setelah mati, yakinlah bahwa keluarga kita tidak akan menelantarkannya. Keluarga akan menyiapkan kuburan bagi kita, di TPU atau di tempat pemakaman keluarga, dan yakinlah keluarga akan menghantarkan kita ke peristirahatan terakhir tempat tubuh kita selamanya berada di iringi dengan nyanyian duka.

Janganlah bersedih, barang – barang pribadi yang kita miliki juga tidak akan dibuang dan juga tidak akan dikuburkan bersama dengan kita, apalagi emas, berlian, HP, dsb. Semua barang – barang tersebut akan tetap dipergunakan dan barang – barang lain seperti fhoto – fhoto, buku – buku, tas, dsb, mungkin hanya akan disimpan untuk menjadi kenangan bahwa kita pernah ada.

Yakinlah, bahwa keluarga, teman – teman, dunia dan alam semesta tidak akan lama – lama bersedih dengan kematian kita. Sebentar mereka akan berduka, bersedih atas kematian kita, tapi lama kemudian mereka akan mulai terlupakan dan hanya aka nada di kenangan bahwa kita pernah ada, istri, suami dan anak – anak akan kembali mendapatkan senyumannya seiring dengan berjalannya waktu dan akan kembali memulai aktifitas mereka sehari – hari seperti biasanya.

Yakinlah tidak akan banyak sekali perubahan yang terjadi setelah kematian kita, ekonomi akan tetap berjalan, deposito yang kita miliki akan di tarik  dan dipindahkan ke rekening lain, posisi dan pekerjaan kita di berbagai profesi akan diisi orang lain, mobil yang kita pakai mungkin akan berganti supir.

Yakinlah memang tidak akan terlalu banyak perubahan yang terjadi setelah kematian kita dan semua akan berjalan seperti naturnya kembali. Jangan berkata tanpa kita semua akan terbengkalai, yang mati akan hanya di kenang dan mungkin juga terlupakan seiring dengan berjalannya waktu, ya dengan kematian kita episode kita di dunia telah berakhir, namun yang menjadi yang menjadi soal bagi kita selanjutnya adalah bagaimana episode kita selanjutnya bersama dengan Dia sang pencipta  dan sesungguhnya bahwa episode hidup yang sesungguhnya itu telah dimulai ?

Memento Mori, Memento Mori, Memento Mori !!  Kalimat inilah yang terngiang dalam pikiranku pagi ini, dia merobek egoku, mengguncang kenyamananku, melemparkanku dalam sebuah realita yang tidak dapat diubah oleh siapapun. Dan mengingatkanku akan perjalanan kehidupan yang telah kujalani, renunganku pagi ini mengingatku bahwa lembar demi lembar kehidupanku masihlah belum berjalan dengan baik seturut kehendakNya sang pemilik hidup. Ya, pagi ini aku merenung “Hidup ini bukan untuk kesenangan tapi pergulatan untuk mencapai perkenanan Tuhan” ya dan semoga hari demi hari semakin baik dan semakin berkenan bagiNya.

Sahabat, selamat pagi, ini yang dapat aku tuliskan dalam renungan pagiku saat membaca Pengkhotbah 3 : 1 – 8. Mungkin ada manfaatnya bagi kita, marilah membacanya ini, dan sangatlah baik untuk kita renungkan, marilah membacanya :

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya .Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam ; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun ; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari ; ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk ; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang ; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara ; ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.

Selamat minggu dan selamat beribadah dan kiranya kasih karunia Tuhan memberkati seluruh ibadah dan aktifitas kita hari ini.

PKU 31 Juli 2016.

AKU DAN NABI ELIA

AKU DAN NABI ELIA

Esok hari aku akan menyampaikan firman dan sedang mempersiapkan diri dalam doa dan kajian Teologia sederhanaku.

Dalam pengkajian akan I Raja – raja 18 : 36 – 56, aku mendapati Elia adalah seorang nabi yang di kenal dengan nabi api dan bersifat seperti api dalam melayani Tuhan.

Dengan berani ia menantang 450 orang nabi – nabi Baal, ya sebuah pertarungan yang luar biasa karena 1 orang nabi yang takut akan Tuhan melawan 450 nabi – nabi palsu.

Elia berani, mengkritik, membongkar, memberikan pencerahan tentang kebenaran firman Tuhan kepada Ahab dan seluruh bangsa Israel, agar mereka bertobat dari segala dosa dan mengakui bahwa Tuhanlah yang maha kuasa, penguasa dari segala penguasa yang ada.

Elia memang luar biasa, ia berani menentang raja Ahap dan sangat dengan berani memperlihatkan bahwa Allah adalah Allah yang berkuasa dan sekaligus mengatakan bahwa Ia juga adalah Allah yang penuh kasih serta memperlihatkan bahwa Ia juga adalah Allah yang menghanguskan. Apakah bukti itu semua ? dengan kasihNya Allah mendengar doa Elia, memperlihatkan kuasaNya dengan membakar persembahan yang berada di altar persembahan, sehingga orang – orang yang melihatnya berkata benar, bahwa Allah yang di sembah Elia adalah Allah yang benar berkuasa dan mengalahkan segala kuasa kegelapan.

Dalam hal ini, aku berkesimpulan bahwa Allah adalah memang Allah yang penuh kasih tetapi Ia juga adalah Allah yang seperti api yang membakar dan menghanguskan (bd. Ibr 12 : 29 “Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan”). Dalam hal ini kita melihat kesaksian firman Allah di dalam 1 Raja – raja 18 ini bahwa Allah mengizinkan Elia menyembelih nabi – nabi Baal di sungai Kison. Allah mengizinkan Elia melenyapkan semua nabi – nabi palsu tersebut yaitu nabi yang memberikan nubuat palsu dan yang menyenangkan dalam kepalsuan.

Lalu apa hubungannya Elia dengan aku … Hehehe ? aku sih tidak berharap seperti Elia yang luar biasa dikenal dengan nabi api dan dengan api semangatnya akan kebenaran Tuhan melayani seperti api yang membakar dan menghanguskan segala dosa.

Dan jujur, aku memang tidak berani seberani Elia yang berani dalam segala hal. Tetapi paling tidak firman ini menjadi renungan tersendiri bagiku, semoga aku tidak menjadi pemberita palsu dan menyenangkan dalam kepalsuan firman dan berharap semoga Tuhan selalu memberkati setiap firman yang kusampaikan dari mimbarNya.

PKU. Sabtu 09 Juli 2016.

JIKA TUHAN MAU SEMBUNYI

JIKA TUHAN MAU SEMBUNYI

Suatu ketika Tuhan bertanya kepada para malaikat-Nya, “Jika Aku mau bersembunyi, apakah kalian tahu dimana tempat yang paling aman untuk bersembunyi agar tidak terlihat manusia ? “

Malaikat pertama menjawab : Tuhan aku rasa tempat yang tidak terlihat manusia adalah di dalam lautan terdalam.

Jawab Tuhan kepada Malaikat pertama : Bukan ! Manusia akan dapat menemukan – Ku jika aku berada di tempat itu. Dengan akal pikirannya mereka dapat menciptakan kapal selam canggih yang dapat memetakan seluruh isi laut.

Malaikat kedua menjawab : Tuhan aku rasa, Engkau boleh bersembunyi di puncak gunung Himalaya.

Jawab Tuhan kepada Malaikat ke dua : Bukan ! Tanpa teknologi pun manusia dapat menjangkau tempat puncak Himalaya.

Malaikat ketiga menjawab : ya Tuhan, aku kira tempat paling baik bagi – Mu bersembunyi adalah di bintang atau planet yang paling jauh dari bumi.

Jawab Tuhan kepada Malaikat ketiga : Bukan ! Tidak usah pergi – pergi jauh ke bintang atau planet terjauh karena manusia sekarang sudah mampu mengintipnya dengan teleskop paling canggih mereka.

Setelah tidak ada jawaban dari para malaikat -Nya, Tuhan pun memberikan jawaban :

“Jika Aku tidak ingin terlihat, Aku lebih suka bersembunyi di dalam hati manusia karena manusia tidak akan tau bahwa Aku ada di hati mereka – Tetapi Aku berkata berbahagialah manusia yang dapat mengetahui dan melihat Tuhan yang bersemayam hatinya”.

Matius 5 : 8 “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah”.

PKU 16 Juli 2016.

PENGHARAPAN

PENGHARAPAN

Kepada siapakah kita berpengharapan ? Tentu kepada Tuhan ya Tuhan kita Yesus Kristus ! Lalu apakah pengharapan kita ?

Secara umum dan khususnya orang kristen pada zaman ini sangat berpengharapan supaya seluruh kehidupannya berada di dalam kesuksesan (mungkin akibat dari pengajaran Teologia Sukses pada zaman ini yang telah mewabah) dengan kata lain dapat dikatan semua harapan (keingunan) yang ada dalam hidup manusia pada zaman ini kebanyakan bermuara pada kesenangan hidup yang dapat dinikmati dan dirasakan.

Salahkah pengharapan yang demikian ? jawabnya tidaklah salah jika ada pengharapan yang demikian, tetapi berhati – hatilah dengan pengertian akan pengharapan yang demikian, sebab jika pengertian pengharapan itu hanya berkisar dan berorentasi kepada pemenuhan kebutuhan jasmani selama hidup di dunia, maka pengharapan yang demikian adalah pengharapan yang sia – sia dan pengharapan yang salah kaprah di lama pengertian iman kristen.

Sebab sesungguhnya pengharapan orang kristen yang utama dan yang sesungguhnya bukanlah soal pemenuhan kebutuhan jasmani atau mendapatkan kesuksesan didunia atau mendapatkan jawapan atas semua persoalan kehidupan. Tetapi pengharapan yang sesungguhnya adalah berpengharapanlah akan keselamatan jiwa seperti yang dikatakan Petrus di dalam suratnya bahwa tujuan kita beriman kepada Kristus adalah agar kita boleh mendapatkan keselamatan jiwa (Bd. “karena kamu telah mencapai tujuan imanmu, yaitu keselamatan jiwamu” I Ptr 1: 9).

Jadi jikalau landasan percaya dan pengharapan kita kepada Yesus hanya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan jasmani, maka pengharapan yang demikian adalah sama dengan pengharapan anak – anak dunia (Bd. Mat 6 : 32 “Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu”).

Periksalah kembali apa yang menjadi pengharapan kita di dalam Kristus, supaya pengharapan kita tidak menjadi pengharapan yang sia – sia yang hanya berkisar pada urusan dunia tetapi berpengharapanlah akan keselamatan jiwa dan kehidupan yang kekal.

Jadi jika dengan demikian sangatlah perlu pada saat ini kita mengubah kembali apa yang kita pikirkan tentang tentang pengharapan di dalam Tuhan artinya : janganlah berpengharapan yang hanya tertuju kepada pemenuhan kebutuhan jasmani, kesuksesan kehidupan dan teratasinya semua persoalan kehidpuan kita di dunia, sebab jikalau pengharapan itu hanya berkisar kepada hal yang demikian, bukankah hal tersebut dapat dicapai dengan cara – cara dunia, bukankah asal kita mau bekerja keras, dan bertanggungjawab dalam menjalankan hidup ini dengan benar dan dengan memakai metode hidup sukses seperti yang diajarkan oleh motivator – motivator cara meraih hidup sukses maka semua itu dapat diraih dan dicapai ? Bukankah banyak orang – orang yang hidupnya sukses di dunia ini tanpa percaya dan berpengharapan kepada Tuhan ? Jadi sangatlah salah jika kita hanya berpengharapan yang hanya bertujuan untuk kesuksesan akan kehidupan duniawi.

Arahkanlah kembali pengharapan kita kepada keselamatan jiwa dan kehidupan kekal. Jangan takut, walau seandainya kita memiliki banyak persoalan hidup selama kita masih hidup di dunia, percayalah Tuhan akan tetap setia menolong dan memperhatikan anak – anakNya seperti yang dikatakan Paulus dalam Roma 12 : 12 “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa” dan kita percaya seperti Paulus juga berkata di dalam Roma 8 : 28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”.

Sebagai penutup dari tulisan singkat ini dan ajakannya adalah berpengharapanlah dengan berpengharapan yang sesungguhnya bukan karena semata – mata oleh pemenuhan kebutuhan jasamani, mendapatkan kesuksesan dunia dan mendapatkan jawapan atas seluruh persoalan kehidupan tetapi lebih dari pada itu berpengharapanlah akan keselamatan jiwa dan hidup yang kekal.

Amin.
PKU 19 Juli 2016.

IBU MELARANGKU JADI PENGEMIS

IBU MELARANGKU JADI PENGEMIS

Seorang pemuda yang sedang lapar pergi menuju restoran jalanan dan ia pun menyantap makanan yang telah dipesan. Saat pemuda itu makan datanglah seorang anak kecil laki-laki menjajakan kue kepada pemuda tersebut, “Pak, mau beli kue?” Dengan ramah pemuda yang sedang makan menjawab “Tidak, saya sedang makan”.

Anak kecil tersebut tidaklah berputus asa dengan tawaran pertama. Ia tawarkan lagi kue setelah pemuda itu selesai makan, pemuda tersebut menjawab “Tidak dek saya sudah kenyang”.

Setelah pemuda itu membayar ke kasir dan beranjak pergi dari warung kaki lima, anak kecil penjaja kue tidak menyerah dengan usahanya yang sudah hampir seharian menjajakan kue buatan ibunya itu. Mungkin anak kecil ini berpikir “Saya coba lagi tawarkan kue ini kepada bapak itu, siapa tahu kue ini dijadikan oleh-oleh buat orang di rumah”.

Saat pemuda tadi beranjak pergi dari warung tersebut anak kecil penjaja kue menawarkan ketiga kali kue dagangan. “Pak, mau beli kue saya tidak?”, pemuda yang ditawarkan jadi risih juga untuk menolak yang ketiga kalinya, kemudian ia keluarkan uang Rp 1.500 dari dompet dan ia berikan sebagai sedekah saja. “Dik ini uang saya kasih, kuenya nggak usah saya ambil, anggap saja ini sedekah dari saya buat adik”.

Lalu uang yang diberikan pemuda itu ia ambil dan diberikan kepada pengemis yang sedang meminta-minta. Pemuda tadi jadi bingung, lho ini anak dikasih uang kok malah dikasihkan kepada orang lain. “Kenapa kamu berikan uang tersebut, kenapa tidak kamu ambil?”.

Anak kecil penjaja kue tersenyum lugu menjawab, “Saya sudah berjanji sama ibu di rumah, ingin menjualkan kue buatan ibu, bukan jadi pengemis, dan saya akan bangga pulang ke rumah bertemu ibu kalau kue buatan ibu terjual habis. Dan uang yang saya berikan kepada ibu hasil usaha kerja keras saya. Ibu saya tidak suka saya jadi pengemis”.

(http://suarakatak.blogspot.co.id/…/ibu-melarangku-jadi-peng…)

TUHAN YANG CEMBURU

TUHAN YANG CEMBURU

Mendengar kalimat ini “kumau cinta Yesus selamanya” aku berpikir benarkah itu, atau jangan – jangan Tuhan mulai muak dengan ungkapan cinta itu, karena sebenarnya manusia seringsekali telah menduakanNya.

Ah, jangan – jangan Tuhan telah “cemburu” sebab rindu dan doa kepadaNya hanya di uangkap di status padahal seharusnya manusia itu harus datang bersujud kepadaNya, antara Dia dan kita.

Tuhan juga mungkin mulai “bosan” mendengar janji – janji kita, katanya manusia dan janjinya akan seturut dengan firmanNya, tapi hanya sebatas penampilan dan hanya sekedar basa – basi.

Tuhan kiranya tidak marah atas “kemuakan-Nya, kecemburuan-Nya, kebosanan-Nya” terhadap prilaku yang hanya tampilan, rapi, sopan, menawan, bertutur baik, bersahaja, tetapi munafik yang hanya menampilkan tampilan luar dan apalagi itu hanya tampilan di dunia maya … Hehehe.

Selamat pagi sahabat, tulisan ini sekedar renungan yang kutuliskan pagi ini, membaca Ulangan 6 : 15 :

“Sebab Tuhan, Allahmu adalah Allah yang CEMBURU di tengah – tengahmu, supaya jangan bangkit murka Tuhan, Allahmu, terhadapa engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka bumi”

Selamat beraktifitas kiranya Tuhan memberkati semua aktifitas kita hari ini, karena hidup dan aktifitas kita juga adalah ibadah.

PKU 25 Juli 2016

 

JANGAN KALAH

JANGAN KALAH

Kesusahan, penderitaan atau ketika duka kesedihan yang kita terima tidaklah sebanding dengan berkat – berkat yang Tuhan berikan dan yang kita terima, jika demikian halnya patutkah kita bersedih oleh sedikit kesusahan kita ?

Bukankah selama ini kita telah di banjiri dengan kasihNya yang melimpah ? Oleh itu tidaklah baik kita terlalu bersedih, berleluh kesah dan menganggap Tuhan tidak mengasihi kita oleh sedikit kesusahan, penderitaan dan duka kesedihan, yang kita terima.

Bukankah kita selalu di ingatkan bahwa kesusahan, penderitaan atau pada saat kita mengalami duka kesedihan yang kita terima itu adalah hanya sebagai penguatan iman kita ? Bandingkanlah dengan seorang Prajurit bukankah seorang prajurit ketangguhannya sebagai seorang Prajurit di uji ketika sang Prajurit berada di medan perang ?

Iman kita pun akan di uji oleh sedikit kesusahan, penderitaan dan duka kesedihan yang kita terima dan kita tau bahwa semua kesusahan, penderitaan dan duka kesedihan yang kita alamai tidak akan melebihi kekuatan kita. Oleh itu tetaplah kuat dan jangan kalah, masakan kita mengeluh dan kalah dengan hanya sedikit kesusahan, penderitaan dan duka kesedihan yang sedikit saja.

Kekuatan dan sumber penghiburan kita adalah Kristus yang tidak akan pernah meninggalkan anak – anakNya dan sekali lagi ingatlah bahwa kesusahan, penderitaan dan duka kesedihan yang kita alami tetaplah tidaklah sebanding dengan kasihNya yang telah kita terima dan yang telah membanjiri kehidupan kita.

Tetaplah hidup bersama Dia, berpengharapan kepadaNya saja, sebab memang hanya Dialah satu – satunya sumber segala penghiburan dan kekuatan kita anak – anakNya.

Janganlah kalah, tetaplah kuat dan oleh segala kesusahan, penderitaan dan duka kesedihan itu jadilah kuat dan kekuatan bagisetiap orang dan itulah sesungguhnya keunggulan diri kita sebagai orang beriman.

Saya kira inilah yang dimaksudkan Paulus ketika ia berkata tentang kesusahan dan penderitaan yang ia alami selama menjadi rasul Kristus, dalam II Kor 1 : 3 – 5 Paulus berkata :

“Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami limpah – limpah”.

□ Sedikit catatanku, merefleksi ulang untuk mengingatkanku pada renungan penghiburan yang kusampaikan malam ini dalam acara penghiburan kepada Kel, Pt. Bp. Nadia Brahmana dan Nr. Sedia Bregit. Kiranya menjadi kekuatan dan penghiburan bagi keluarga dan seluruh jemaat.

PKU 25 Juli 2016.

 

MENJADI AKTOR ALLAH

MENJADI AKTOR ALLAH

Belajarlah dari kebesaran iman Ayub yang tetap setia kepada Tuhan walau banyak penderitaan yang ia alami, sebab ia tahu Tuhan tetap mengasihinya.

Berlajarlah dari perjalanan hidup Abraham dan berjalanlah bersama dia dengan tidak banyak bertanya kepada Tuhan, tetapi percaya bahwa Tuhan menuntun setiap perjalanannya.

Belajarlah membaca kehidupan dan semesta alam dengan kepintaran dan kebijaksanaan Salamo.

Jangan takut bicara menyatakan kebenaran seperti kebenaran yang diungkap Daud tentang Tuhan dan jika bicara memang harus bicara kebenaran, berbicaralah dengan lemah lembut seperti Daud di dalam Mazmurnya.

Belajarlah tidak juga terlalu banyak bicara tetapi belajarlah banyak bertindak seperti Jakup yang berkata iman tanpa perbuatan adalah mati.

Berjalanlah bersama dengan Musa menahlukkan keangkuhan dunia sama seperti ketangguhan Musa menahlukkan keangkuhan Firaun.

Belajar dan berjalanlah bersama Kristus Yesus yang mengasihi dan terus mengasihi walau harus berkorban.

Renungan singkat yang dapat kutulis dengan membaca buku sederhana ini dan semoga kita bisa “MENJADI AKTOR – AKTOR ALLAH”. Dari buku “Max Lucado “AKtor – Aktor Allah”.

PKU 28 Juli 2016.

Suplemen PJJ Tgl 24 – 30 Juli 2016. “I PERDAMEKEN IBAS KRISTUS” Kolose 1 : 15 – 23.

Suplemen PJJ Tgl 24 – 30 Juli 2016.

“I PERDAMEKEN RAS KRISTUS”

Kolose 1 : 15 – 23.

Ngerana kerna tema PJJ-nta sekali, tentu la banci kita mekarus guna ncakapkenca sebab tema PJJ-nta sekali enda sada tema sicukup penting man banta, guna banci lebih simaknai tema PJJ-nta sekali enda, icubaken kami nuliskenca ibas kesempaten enda asa kengasupen kami menjelesakenca dingen mbera banci jadi refrensinta guna si siehken i tengah – tengah perpulungenta.

Ngerana kerna tema PJJ-nta “I Perdameken ras Kristus” banci jadi tema e peturahken penungkunen man banta : engkai maka kita arus i perdameken ras Kristus, lit kin kesalahenta maka kita arus i perdameken ras Kristus  ? ise kin Kristus maka kita arus i perdameken ras Ia ? banci kin kita mperdameken dirinta ras Kristus ? ise si berinisiatitif ibas perdamen e kita ntah Kristus ? dingen enggo kin kita i perdameken ras kristus, adi enggo i perdameken ras kristus uga dage kita ngergaken perdamen si enggo isehken Kristus e ? banci jadi enda me si jadi penungkunenta.

Piga – piga hal si banci  ituriken kami ibas paksa enda rikutken tema PJJ-nta sekali enda erpalasken Kolese 1 : 15 – 23 eme :

  • Pustaka Si Badia nuriken maka manusia enggo erdosa erkiteken kinilapatuhenna nandangi perentah si isehken Dibata kempaksa erkiteken sie manusia sirang ras Dibata dingen erbahanca manusia erngena ate nandangi dosa (Kej 3 : 15). Ibas pemahamen si isehken Paulus akibat dosa manusia manusia dungna jadi musuh Dibata (Kol 1 : 21 bd, Rom 5 : 10), dingen erkiteken dosa e manusia kebenen statusna sebage gambar Dibata, kebenen hakna sebage anak dingen kebenen kemulian Dibata ibas dirina (Bd. Kej 1 : 16 ; Roma 3: 10 ; Roma 5 : 1,6).
  • Manusia (Adam ras Hawa) si ndabuh kubas dosa, meteh dirina enggo enggo erdosa, ersura – sura nutupi dosa si enggo ibahanna alu menutupi ketelanjangenna tapi usaha si ibahan manusia e la banci nutupi kesalahenna, ertina tupung Adam ras Hawa muat bulung – bulung guna nutupi dirina la ndungi persoalen dosa si enggo ilakokenna, seh maka Dibata sendiri si turun tangan alu nggantiken bulung – bulung sinutupi kula manusia e alu kulit binatang. Alu gambaren si enda jelas man banta manusia lanai banci ndungi kesalahen si enggo ibahanna alu usahana sendiri (Ke 3 : 7 – 21).
  • Ibas sejarah kegeluhen manusia, Dibata tetap berkarya arah kegeluhen bangsa Israel (Kesusuren Abraham), Dibata nehken Hukum Taurat arah Musa gelah alu bage manusia meteh kai si isuraken Dibata arah kegeluhen manusia. Tapi kedungenna Taurat pe i salah mengerti imam – imam kalak Jahudi sebage dalan guna ndatken keselamaten padahal taurat hanya erfungsi sebage perentah guna ncidahken kepatuhen manusia nandangi Dibata ras guna ncidahken kerna gambaren kerna dosa si la banci ilakoken kalak si ersembah kempak Dibata (bd. Roma 2 : 17 – 24 ; Galatia 3 : 11).
  • Ibas pemahamen umum mekatep pe terjadi salah pengertin, ija kiniteken ianggap sebage dalan guna ndatken keselamaten. Kiniteken manusia ianggap sebage penyebab guna ndatken keselamaten. Pengertin si enda pe tentu harus silurusken ertina labo erkiteken litna kinitekenta maka kita ndatken keterkelinen, sebab adi ikataken erkiteken  kiniteken maka tentu e kiniteken  e me si ianggap penyebab manusia ndatken keselamaten. Kiniteken tetap hanya sebage sarana, saluran ntah respon si lit ibas manusia nandangi pengorbanen si enggo ilakoken Kristus ras eme si imaksudken martin Luther alu ngataken “Hanya oleh iman”. Alu bage jelas maka keselamaten labo erkiteken usaha si ilakoken manusia (teologia amal, Puasa, ritual – ritual, bagi si lit ibas pemahamen katolik ras Islam) tetapi  keselamaten e tetap murni erkiteken perkuah ate (anugrah) Dibata arah perdamen si isehkenNa ibas pengorbanen Kristus i kayu persilang  (Bd. Rom 1 : 16 – 17 ; 5 : 2 – 11 ; I Kor 15 : 12 – 20 ; II Kor 5 : 14, 19 – 21 ; Gal 2 : 21).

Guna banci lebih lebih jelasna kerna oraten PJJ-nta ras tema PJJ-bta sekali enda “I Perdameken Ibas Kristus” ras sue kerna pemahamen kinitekenta, maka tema ras oraten PJJ-nta sekali enda cukup penting guna sigar – gari alu mehuli. Maka mari sigar – gari kerna oraten PJJ-nta sekali Kol 1 : 15 – 23 enda ras piga – piga hal si banci isingetken kami ijenda :

  • Ogen PJJ-nta ningetken man banta kerna kalak Kristen Kolose ibas paksa sie mulai terpengaruh kerna pengajaren Yudaisme ras Gnostisisme. Erkiteken litna pengajaren palsu enda me Paulus nulisken suratna man kalak Kristen Kolose, gelah perpulungen tetap nggeluh ibas persadaan ras Kristus Yesus. Engkai maka Paulus ningetken kerna sie nandangi kalak Kristen Kolose ? erkiteken ibas paksa sie kalak Kristen Kolose memang enggo i pengaruhi pengajaren Yudaisme ras Gnostisme  sierbahanca kalak Kristen Kolose mengalami kebimbangngen ras keraguan nandangi pemahamen keselamaten si lit ibas Kristus, seh maka kebimbangen ras keraguan e  erbahanca kegeluhen kalak Kristen Kolose ngulihi nggeluh bagi kalak sila nandai Dibata (Kol 2 : 6 – 8, 16 – 23). Baca tentang Yudaisme ibas http://id.wikipedia.org/wiki/Etika_Yudaisme ras Gnostisisme ibas Gnostisismehttp://peterbudi.blogspot.co.id/2013/10/gnostisisme.html.
  • Kol 1 : 15 – 23 si jadi bahan oraten PJJ-nta sekali enda sekaligus ncidahken perlawanen Paulus nandangi guru – guru palsu dingen menjelasken kerna keselamaten manusia erkiteken perdamen si isehken Dibata. Ibas paksa Paulus nulisken suratna man kalak Kolose enda maka ibas paksa sie enggo berkembang pengajaren Yudaisme ras Gnostisisme si sangat mempengaruhi kegeluhen perpulungen kalak Kristen ibas paksa sie. Emaka guna menentang pengajaren palsu e, Paulus ngulihi menjelasken alu rinci kerna ise kin Yesus Kristus. Lit pe penjelasen si isehken Paulus eme : alu jelas Paulus menentang kerna pemahamen Yudaisme ras Gnostisisme si menganggap Yesus sebage ciptaan (materi), emaka ibas sie nina Paulus “Dibata la teridah, Kristus nge rupa Dibata si teridah Ia lit ope denga ijadiken kerina sinasa lit”. Alu perkataan enda Palus sekaligus encidahken identitas Yesus  identitas Yesus maka Yesus e sendiri kap Dibata si teridah ibas manusia (ay. 15). Penjelasen kerna keilahian Yesus tentu saaj labo terterima kalak si enggo ipengaruhi paham Yudaisme ras Gnostisisme emaka ibas penjelesaen seterusna Paulus nuriken “Sebab arah Ia, Dibata njadiken kerina sinasa lit subuk I surge bagepe i doni, barang si teridah bagepe barang si la teridah ikut pe kerina kesah sierkuasa ras merentah, kerina sinasa lit ijadiken Dibata arah kristus ras guna kristus. Leben nge Kristus lit asangken kerinana, janah ibas persadaan ras Ia, kerina sinsa lit e ndatken inganna si payo” (ay. 16 – 17). Penjelasen Paulus ibas ay. 16 – 17 jelas kel ngataken kerna ise kin Kristus, ija penjelasen menegasken maka Kristus labo ciptaan tapi menjelasken maka Ia me Tuhan sinjadiken kerina sinsa lit (Bd. Yoh 1 : 3).
  • Paham Yudaisme ras Gnostisisme ibas konsep si seri kerna keselamaten memahami maka keselamaten banci idat arah usaha manusia. Pemahamen sie jelas kel ilawan Paulus alu ngataken “Ia me takal kulana, eme kepala gereja. Ia me ulu kegeluhen kulaNa. Ia me si tang – tangna ipekeke Dibata ibas simate nari gelah Ia ngenca banci ngaloken ingan simehergana ibas kai pe. Arah peraten Dibata ibas diri anakNa ringan alu serta si lit ibas diri Dibata. Arah Ia me pe itetapken Dibata ndameken kerina sinasa lit ras diriNa. Dibata mereken perdamen arah kematen anakNa I kayu persilang, gelah kerina sinsa lit, subuk i doni bagepe i surga mulihken man baNa” (ay. 18 – 20). Perkataan Paulus enda cukup penting si pahami maka Paulus menjelasken la lit keselamaten adi la kin arah Yesus Kristus ngenca. Alu bage maka jelas penjelasen Paulus ibas ayat enda Paulus menentang kerna paham keselamaten universalisme ija paham e ngataken maka kerina pagi kalak si idoni enda ndatken keselamaten (bd. Yoh 14 : 16). Pengajaren Paulus arah ayat 18 – 20 enda jelas ngataken maka la lit keselamaten adi la kin arah Yesus Kristus, emaka salah kel adi lit genduari berkembang pengajaren maka ibas setiap agama pe lit keselamaten . Ibas konteks sienda si pahamilah maka labo lit keselamaten ibas agama si deban kecuali agama e mengakui Yesus sebage juru selamat, sebab Yesus memang ngenca si ngasup erbahan perdamen ras si mendameken manusia ras Dibata eme alu kematen Kristus i kayu persilang. Uga dage pagi kalak si la ngakuken Yesus Tuhan ? Paulus pe menjelasken kerina pagi kalak si la ngakuken Yesus jadi Tuhanna la ndatken keselamaten (II Tes 1 : 3 – 12).
  • Pembuktian keleng ate Dibata man manusia dingen manusia enggo i perdameken Dibata ras diriNa, icidahken Paulus ibas penjelasenna alu ngataken “ibas sada paksa nai, sirang kam ras Dibata, kam jadi imbangna erkiteken perbahanen ras perukurenndu si jahat. Tapi erkiteken kematen kula anakNa, iperdameken Dibata kam ras anakna, gelah kam badia, bersih dingen la erpandangen iadep – adepenNa” (ay. 21 – 23). Ibas penjelasen enda jelas kel Paulus ngataken maka Dibata nge si erinisiatif guna erbahan perdamen man manusia arah kematen Kristus i kayu persilang.
  • Dingen kenca Paulus nuriken pengertin kerna keselamaten si enggo isehken Kristus i kayu persilang. Paulus ningeti kalak Kristen Kolose gelah tetap  paguh ibas kinitekenna dingen lanai min  i jolah – joleken pengajaren kai pe, alu ngataken “Erkiteken sie patut kam tetap patuh ibas pals si nteguh, janah ola pulahi pengarapen si enggo idatndu asum tang – tangna nai ibegindu Berita Si Meriah ibas Dibata nari e. Sebab Berita Si Meriah ibas Dibata nari enggo mbar ku belang – belang doni enda. E me sababna maka aku Paulus enggo jadi sekalak si erdahin” (ay. 22 – 23).

Ibas kerina penjelasen si isehken Paulus enda, tentu pe mereken pemahamen man banta, maka kita ngidah kerna kegeluhen masa lalunta sebage manusia perdosa, tapi amin bage gia maka kit ape enggo ndatken keselamaten arah perdamen si isehken Dibata erkiteken kematen Kristus I kayu persilang.  Dingen erkiteken sie maka patut kel situhuna kita ngataken bujur kempak Dibata erkiteken kita pe enggo ndatken mulihi kemulianta selaku anak  Dibata (Bd. Ef 2 : 16 ; Rom 5 : 10 ; II Kor 5 : 18 – 20).

Uga dage ninta ibas paksa si genduari kenca kita  nggejapken dirinta enggo iperdameken Dibata ras diriNa ? tentu kita ngataken bujur kepak Dibatanta ibas kerina penebusen si enggo ilakokenNa kempak dirinta arah Yesus Kristus, tetaplah nggeluh ibas kiniteken  si paguh man baNa saja, la erdua ukur dingen la terpengaruh pengajaren – pengajaren si erbahanca kita papak. Jenari tentu pe ulih perdamen e si cidahken ibas caranta nggeluh si tep – tep wari alu mehuli eme alu nadingken kerina perbahanen – perbahanen si mabai kita ndabuh kubas dosa.

Ibas aplikasi kegeluhenta si tep – tep wari, kita enggo iperdameken Dibata ras diriNa, alu la naktaki dosa – dosa si enggo sibahan, janah Dibata me si erdahin (erinisiatif) guna erbahan perdamen e alu mereken diriNa ibas Yesus Kritus jadi tebusen. Tentu sikap sibage me siarap Dibata lit ibas dirinnta. Kita ngasup erbahan perdamen, erinisitaif erbahan perdamen, nggit erkorban guna terjadina perdamen i tengah – tengah kegeluhenta bagi nina Kristus ibas Mat 5 : 9 nina “Ketuahen kalak si erbahan perdamen ; sebab iakui Dibata me ia anakNa”. Arah kata Yesus enda perlu si inget maka kalak si la maba perdamen i tengah – tengah kegeluhenna maka situhuna i ape la ndateken perdamen ibas Dibata nari. Labo mesera guna erdame ras temanta manusia, umpamana : bicara lit salahta ntah salah temanta man banta, ertotolah bagi siajarken Yesus man banta alu memaknai pertoton Tuhan alu tuhu – tuhu, tupung kita melasken ‘O Bapa kami sini surga, ibas sie gejapkelnah kita memang tuhu anak Dibata … tupung sibelasken alemi min salah kami bagi nialemi kami salah kalak kempak kami, maka ingetlah Dibata enggo ngalemi kerina kesalahenta aminna gia kesalahen e la patut ialemi, tapi erkiteken keleng ateNa kesalahen e la i perhitung Dibata. Tentu bage ka me kita memaknai kesalahenta ntah kesalahen temanta, gelah alu bage perdamen, nggeluh erdame ras dame banci sicidahken ibas kegeluhenta si tep – tep wari.

Dage mari si ergai perdamen si enggo isehken Dibata kempak dirinta, lanai nggeluh ibas dosa, pemuliaken Dibata arah kerina dampar kegeluhenta,  janah jadilah si maba dame kubas tengah – tengah kegeluhen i doni enda sebab kita enggo I perdameken ras Kristus.

Amin.

Pdt. Israel HS Milala. PKU 26 Juli 2016.

 

 

 

Suplemen PJJ GBKP 03 – 09 Juli 2016. Rutang Si Megegeh Nampati Si La Megegeh II Kor 8 : 13 – 15.

Suplemen PJJ GBKP 03 – 09 Juli 2016.

RUTANG SI MEGEGEH NAMPATI SI LA MEGEGEH
II Kor 8 : 13 – 15.

“Rutang Si Megegeh Nampati Si La Megegeh” tema PJJ – nta sekali enda banci si kataken sebage salah sada jargon gerejanta GBKP ras jadi metode si i pake gerejanta ibas nampati. Tema enda pe enggo rusur icakapken nai nari ibas tema – tema perayaan gerejawinta.

Paksa PJJ – nta sekali enda tetap isingetken mulihi man banta tema enda “Rutang Si Megegeh Nampati Si La Megegeh” gelah banci reh ulina kita ndalankenca ibas kegeluhenta secara pribadi ras kegeluhen gerejanta, sebab tentu la ateta tema PJJ – nta sekali enda hanya sebage jargon tanpa isi, tapi tema enda PJJ – nta sekali enda jadi sada keharusen si harus si lakoken ibas kekristenenta.

Penungkunenna, banci kin tema enda ter – relaisasi alu mehuli ? guna banci reh ulina pengangkanta kerna tema enda, mari sigar – gari bahan PJJ – nta gelah alu bage tema enda memang tuhu jadi “Jargon” ibas kegeluhen kinitekenta.

Enggo sieteh surat Korintus eme surat si itulis Paulus guna nehken pengajaren ras kritikenna nandangi kegeluhen perpulungen kalak kristen i Korintus. Dingen tuhu – tuhu Paulus sangat kritis nandangi cara nggeluh kalak Kristen ibas paksa sie. Salah sada pengajaren ras kritik si isehken Paulus e eme bahan oraten PJJ – nta sekali enda, lit pe si banci si idah pengajaren ras kritiken si isehken Paulus ibas oraten PJJ – nta sekali enda eme :

  • Ibas II Kor 8 enda lit 3 kelompok perpulungen si isingetken Paulus, eme perpulungen kalak Makedonia, perpulungen kalak Yerusalem ras perpulungen kalak Korintus sendiri. Paulus menjelasken maka kalak Makedonia eme kalak singgeluh ibas kemiskinen, menderita. Tapi aminna gia lit ibas keadaan miskin ras mederita la erbahanca kalak e surut nehken keleng ate (ay. 1 – 5). Nandangi kalak Korintus sendiri Paulus mujiken perpulungen sebage perpulungen dem alu kiniteken ras kebayaken tapi sulit guna mpraktekken kerna perbahanen erkeleng ate. Nandangi kalak Yerusalem Paulus nuriken maka perpulungen paksana ngenanami kiniseran kesusahen simembutuhken penampat ibas teman – temanna nari (ay.7).
  • Ibas pengajaren ras kritik si isehken Paulus man perpulungen kalak Korintus eme gelah kalak Korintus ngusih perbahanen kalak Makedonia, si ncidahken ras ngelakoken perbahanen keleng atena alu mendukung dana perpulungen kalak Kristen Yerusalem si paksana lit ibas kesusahen (ay. 1 – 5 bd, I Tes 2 : 14). Alu ncidahken gambaren kerna perpulungen Makedonia Paulus pe erpengarapen gelah kalak kristen Korintus termotivasi guna banci mendukung ras nampati kalak Kristen Yerusalem terlebih – lebih kalak Korintus sendiri enggo ngenanami keleng ate Tuhan si simpar ibas kegeluhenna (ay, 7 – 9). Alu bage si idah i jenda pengajaren Paulus man kalak Korintus eme gelah nyata min buah kiniteken ibas perbahanen dingen gia sekali lit ibas kemiskinen la jadi alasen guna la nehken keleng ate nandangi kalak si deban bagi si enggo ilakoken kalak Makedonia si nehken keleng atena melebihi asa kengasupenna (Bd ; Rom. 15 : 25 – 27 ; I Kor 16 : 1 – 4 ; Gal 2 : 10).
  • Situhuna kalak Korintus enggo erpadan/erkomitemen guna nampati kalak Yersusalem tapi ibas kai si enggo ipadankenna la ilakoken perpulungen e (ay. 10 – 11). Erkiteken sie Paulus ngulihi ningetken kerna dasar kiniteken kegeluhen kalak Kristen man kalak Korintus alu ningetken : Kalak Kristen la banci lang nggejapken ras erpengue maka kai si it ibas ia eme pemere Tuhan. Emaka ibas penggejapen Dibata nge simasu – masu kerina kegeluhen, maka sekalak Kristen la banci lang nampati kalak sideban ibas kerina kinilitenna, dingen ibas nampati la banci ilakoken erkiteken keterpaksaan, tapi ilakoken erkiteken kesadaren diri nandangi keleng ate Tuhan ras dorongen keleng ate si lit ibas sekalak Kristen bagi jiwa keleng ate Kristus ( ay. 9 – 12). I jenda Paulus ngajarken hal sicukup penting maka nampati labo erkiteken dasar “kasihan” nandangi kalak sideban tapi memang arus ilakoken murni erkiteken sekalak kristen memiliki jiwa Kristus ibas dirina dingen njadiken keteladanen Kristus jadi ciri khas kegeluhenna.
  • Ibas ay 13 – 15 si jadi bahan oratenta Paulus tole ningetken pengajarenna nandangi kalak Korintus nina “labo ateku mpenahangi kalak sideban alu nambahi babanndu tapi gelah ola situalen. Kelebihen si lit ibas kam genduari ras kekurangen si lit ibas kalak e genduari. Kune denggo kelebihen ka kalak e, ia ka denggo encukupi kekurangenndu. Alu bage lanai situalen. Bagi lit tersurat ibas Pustaka Si Badia, kalak s imbue ipepulungna la ia kelebihen, janah kalak si sitik i pepulungna la ia kekurangen”. Si imaksudken Paulus ibas kata enda eme labo guna erbahan sekalak melepasken tanggungjawabna nandangi situasi kegeluhenna, tapi ibas paksa sie memang kin ia lit ibas keadaan susah, emaka ibas paksa kesusahenna e me kita ertanggung jawab alu penggejapen aku kap kam janah kam kap aku. Ibas pengertin si deban sie Paulus pe ningetken maka nampati kalak sideban eme sura – sura ntah perentah si isehken Tuhan (Bd. II Kor 9 : 11 – 13 ; Luk 2 : 37 ; Mat 25 : 44 – 45 ). Bage pe Paulus tole nuriken maka ibas si sampat – sampaten ilakoken min erkiteken kesadaren diri maka ibas paksana banci hal si terjadi terbalik ija sinampati ibas sada paksa banci ka me ia si man sampaten. Dingen engkai maka alu gamblang Paulus ningetken pengajarenna enda nandangi kalak Kristen i Korintus erkiteken memang kin situhuna cara nggeluh si sampat – sampaten enggo menjadi sikap ntah tradisi kegeluhen kalak Yahudi emaka banci jadi kata enda secara khusus pe isehken Paulus man kalak kristen Yahudi i Korintus maka situhuna ibas nampati kalak sideban situhuna labo hal si mberat nandangi kalak Kristen Yahudi sebab sie enggo kin jadi budaya man bana (bd. Ul 24 : 10 – 22 ; Mzm 10 : 2 ; 12 : 5 ; 16 : 6 ; Yes 3 : 14 – 15 ; 10 : 1 – 2 ; 58 : 6 – 7 ; Perb 2 : 42).

Tema PJJ – nta “Rutang Si Megegeh Nampati Si la Megegeh”. Bagi enggo i singetken idatas tema enda enggo jadi salah sada “Jargon” si ipake gerejanta ibas nggeluh si sampat – sampaten emaka guna banci njemba dirinta guna ngelakoken “jargon” nta enda subuk secara pribadi bagepe ibas kegeluhen gerejanta. Piga – piga hal si banci isingetken kami eme :

  • “Rutang Si Megegeh Nampati Si la Megegeh” menam seri maknana ras pribahasa umum rusur si begi “Berat Sama Di Pikul Ringan Sama Di Junjung” ija ibas pengertinna, pribahasa enda ngajuk kita nggeluh guna saling melengkapi sada ras sidebanna. Ibas pemamahamenna memang harus si sadari labo pagi lit manusia si la ndatken perbeben ntah sada – sada masalah ibas kegeluhenna kerina kita ibas sada paksa pagi pasti ndatken perbeben ntah masalah erkiteken kita tading denga i doni. Erkiteken sie arus si sadari maka la banci sekalak manusia sombong, alu merasa dirina enggo aman ibas posisi kegeluhenna sigenduari sebab kerina sie lenga tentu berubah. Ibas kenyataan sibage rupana maka kerina kita harus sadar diri sebab ibas paksana pagi kita pasti membutuhken pertolongen kalak sideban. Tapi amin bage gia, maka labo sie jadi kebiarenta di kune reh persoalen ntah perbeben snderpa kegeluhenta tek kita maka Tuhan pasti nampati kita sebab ia dem alu keleng ate singasup mulahi kerina kiniseran si reh nderpa kegeluhen anak – anakNa. Alu bage kai dage si penting ? mari sidalanken saja kai si iperentahken Tuhan nggeluh si keleng – keleng, si sampat – sampaten ibas maba baban nggeluh enda janah menyadari memang kin keberadannta i doni enda i rancang Dibata guna saling memperlengkapi sada ras sidebanna bagi si isingetken Paulus ibas II Kor 8 : 7 nina “Kam sampur kap ibas kai pe : ibas kiniteken, ibas ngerana, ibas pemeteh, ibas ketutusen ibas kai – kai pe, bagepe ibas keleng atendu nandangi kami, emaka sampur ka lah min kami bas dahin keleng ate end aka pe”. Janah la lit kebiarenta guna nehken keleng ate nandangi kalak sideban erkiteken kalak si nampati kalak sideban pasti tetap i pasu – pasu Dibata.
  • Ibas pengertin temanta “Rutang Si Megegeh Nandangi kalak Si Kurang Megegeh” ibas paksa enda eme ngajuk ras njemba kita gelah menumbuhken sikap kepedulian nandangi kegeluhen kalak sideban. Hal sie me si idah ibas diri Paulus ija ia peduli nandangi kegeluhen kalak Kristen i Yerusalem dingen ibas rasa keleng ate ras kepedulianna, maka Paulus menghimpun dana guna ipake nampati perpulungen kalak kristen Yerusalem si memang tuhu lit ibas kesusahen. Alu bage, jelas man banta Paulus la terjeng ngataken ia peduli tapi sekaligus pe ilakokenna praktek guna nampati kalak si idahna lit ibas kesusahen, ertina Paulus la terjeng ncidahken sikap peduli saja tapi pe berpraktek ibas kepedulianna (bd, Perb 11 : 27 – 29 ; Gal 2 : 10 ; Roma 15 : 25 – 29). Tentu bagi sikap kepedulian Paulus enda me ateta si praktekken ibas kegeluhenta sigenduari la terjeng ngerana, peduli, prihatin, tetapi pe langsung berbuat alu tindaken si nyata janah geraken sie banci silakoken alu terprogram ntah pe secara spontanitas rikutken situasi si lit.
  • Sadar ras la sadar, maka seh asa genduari inas kinata kegeluhenta lit denga terjadi “Kesenjangan Sosial” janah banci jafi “Kesenjangen Sosial” banci sangta mencolok. Ibas kinata sibage me situhuna kita arus bertindak dingen gereja pe la banci sinik saja tapi arus ngelakoken tindaken si nyata. Emaka khusus dirinta pribadi lepas pribadi bagepe gerejanta arus memang bertindak ras kreatif guna meningkatken kegeluhen ekonomi kegeluhen kalak si it ibas kesusahen dingen pengajaren ras kritiken si isehken Paulus ibas II Kor 8 enda banci min menjadi factor pendorong man banta guna ngelaksanakenca. Paulus ras kalak Kristen Makedonia njadiken dirina solusi nandangi kegeluhen kalak sideban tentu bage ka me dirinta ras kehadiren gerejanta jadi solusi ibas kehadirenna i tengah – tengah doni enda (bd. Rom 15 : 1).

Mari dage sirealisasiken tema PJJ – nta sekali enda “Rutang Si Megegeh Nandangi Si Kurang Megegeh” alu kesadaren penuh, labo erkiteken keterpaksaan ntah pe sebage program kerja saja, tapi lebih asangken sie si lakoken tema enda erkiteken biakta kin erkeleng ate sebab biak Kristus lit ibas dirinta.

Kita la berespon erkiteken kalak berespon nandangi keleng ate, tapi tetap erinisiatif erkiteken sikap kepedulianta si tinggi ras kepatuhenta nadangi perentah – perentah Dibata ras Dibata gelah simasu – masu kita guna mendemonstrasiken keleng ate e.

Simulai mpraktekken tema PJJ – nta “Rutang Si megegeh Nampati Si Kurang Megegeh” menaken ibas kegeluhen keluarganta, kade – kadenta, anggota gerejanta seh ku kerina manusia si membutuhken penampat ibas kita nari sebab keleng ate la kap erbatas.

Selamat nampati ibas keleng ate dingen rutanglah siakap katawari paksa pe nampati kalak si kurang megegeh.

Amin.
Pdt. Israel H Sembiring. Pekanbaru 04 July 2016.