SAYA BAPA KELUARGA

SAYA BAPA KELUARGA

IMG_20140705_212927 - CopySaya Bapa Keluarga. Itu adalah prinsip yang sangat pegang, mengetahui artinya sebagai Bapa Keluarga dan oleh itu sangat mengemban fungsi dan tanggung jawab sebagai Bapa di dalam keluarga. Dan sangat bersyukur kepada Tuhan karena dianugrahi tiga orang anak yang menjadi kebahagian kami di dalam keluarga, dua putra dan satu putri adalah kebahagaian yang tiada taranya dari kasih yang diberikan Tuhan.

Saya dan istri saya bukan lahir dari keuarga yang kaya, sejak menikah saya tau istri saya tidak memiliki pekerjaan dan tidak memiliki banyak keahlian, dia tidak sepandai wanita lainnya yang hebat berkarya, wanita karir, memiliki pekerjaan atau pandai berkerja menambah pendapatan keuangan keluarga. Tetapi saya sangat menaruh hormat kepadanya dengan segala kekurangannya, terlepas apa kata orang lain tentang dirinya, bagiku dia adalah istri yang baik, dia telah menjadi ibu bagi anak – anak kami, melakukan pekerjaanya sebagai seorang ibu rumah tangga dan tidak banyak banyak menuntut ini –  itu. Dia adalah kebahagian kami memiliki seorang ibu yang baik dan juga mengerti akan kelebihan dan kekurangannya.

Jika berkarta tentang anak – anak. Anak – anak saya juga, tidak begitu luar biasa, mereka juga di didik menjadi menjadi orang yang tau diri dan sangat bersyukur mereka mengetahui keberadaan kami sebagai orang tuanya dan bagi kami mereka putra – putri kami dan harta kami yang sesungguhnya, dan untuk mereka kami akan selalu ada dan akan selalu memberikan yang terbaik bagi mereka.

Saya Bapa Keluarga, selalu merasa berhutang jika tidak dapat membahagiakan keluarga, merasa berhutang jika tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga, oleh itu mencukupi kebutuhan keluarga  bagi saya adalah sebuah tanggungjawab yang tidak bisa di lalaikan. Dan tentunya sebagai orang tua dan bagaimana umumnya orang tua yang memiliki harapan besar terhadap anak – anaknya, demikian jugalah harapan besar kami terhadap putra – putri kami, yang berharap emnjadi orang penuh hikmat dan kebijaksanaan, memiliki pengetahuan dan memiliki masa depan yang baik.

Saya sebagai Bapa keluarga akan melakukan apa saja untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya, karena memang tidak mau anak – anak saya menjadi orang yang tidak memiliki masa depan yang baik, tidak memiliki pekerjaan, hidup dengan terlunta – lunta, saya mau mereka kelak dapat hidup baik, oleh itu saya memang kerja keras, ya kerja keras buat mereka dan keluargaku.

Dalam kerja keras saya, memang saya melakukan pekerjaan melayani sebagai tuntutan dari pekerjaan saya dan juga menjadi distributor sebagi side job saya. Apakah itu salah, apakah saya tidak memiliki iman, apakah saya tidak percaya kepada Tuhan ? sehingga harus melakukan side job yang lain.  Jangan bertanya soal itu, saya sangat percaya kepada Tuhan dan juga jika ditanya soal iman ? saya sangat beriman kepada Tuhan. Lalu kenapa saya harus memiliki side job ?

Mungkin saya akan menjawab dengan judul tulisan ini ‘Saya Bapa keluarga’. Saya tahu dan sangat mengetahui apa yang dibutuhkan keluargaku, apa yang harus saya berikan bagi mereka. Lalu apakah tidak percaya akan kasih dan anugrah Tuhan ? saya menjawab sangat mempercayainya, tetapi  saya juga tidak hanya mau memanfaatkan kata beriman sehingga tidak melakukan apa – apa dan juga memang sangat tidak mau mengkomersialisasi pelayanan saya.

Tuhan memberi kita kemampuan dalam hidup dalam berbagai kemampuan diri dan sangat bersyukur, Tuhan memberi saya berbagai kemampuan, oleh itu saya mengembangkan diri  dengan tidak hanya bersyukur dan mensyukuri saja, tetapi juga harus mengembangkan dan memberdayakan diri di dalam segala hal. Saya Bapa Keluarga dan sangat mencintai keluarga saya dan tidak mau mereka hidup dengan kekurangan, karena saya memang bisa mencukupkan keperluan mereka dengan segala kemampuan yang Tuhan berikan kepada saya.

Pekanbaru. 10 Des 2017.

PENCARI TUHAN BUKAN RATTING NATAL ….

PENCARI TUHAN BUKAN RATTING NATAL ….

Nimbrung menulis soal Natal dan up date status soal Natal di bulan ini …

Di Media Sosial, melihat ada banyak up date status soal Natal, ada banyak berbicara soal Natal, melapor di status ada banyak Natal ini – itu yang dia ikuti, mengumbar seberapa banyak jadwal Natal, bertanya seberapa banyak jadwal Natal, seberapa banyak pendengar, seberapa meriah pesta Natal, seberapa sukses, dsb.

Sekedar mengingatkan saja soal Natal di tulisan kecil ini, semoga Natal, yang penuh dengan acara dan jadwal itu tidak membuat kita hanya mengumpulkan atau mengejar “RATTING NATAL”, lalu mengira itu semua menjadi tolak ukur bahwa Natal tahun ini sangat berkesan, merasa hebat atau wah … dan itu sangat menyenangkan Tuhan.

Jika seperti, maka hal itu sama saja dengan “ORANG FARISI TUKANG HITUNG”. Dalam bukunya Pdt. Eka Darma Putra (MENGUJI ROH) mengatakan ada 7 Jenis “ORANG FARISI” yang saya sebut satu di tulisan ini adalah “ORANG FARISI TUKANG HITUNG” yang menghitung amal kebaikannya, perbuatannya, jadwal berbuat baik, jadwal ibadah yang ia telah lakukan, dan mengira semua itu hebat di mata Tuhan.

Natal itu bukan mencari “RATTING NATAL” maka dari itu ber – Natal – lah dengan hati yang memang rindu akan kehadiran Tuhan, yang mengubahkan hidup, Dia yang kita peringati kehadiranNya di bulan Natal ini adalah memang JURU SELAMAT yang menginginkan pertobatan dari yang menerimaNya sebagai JURU SELAMAT.

Ketahuilah, bahwa manusia dari dulu bahkan sampai saat ini masih sangat membutuhkan JURU SELAMAT oleh itu yang terpenting PERTOBATANNYA bukan “RATTING NATAL “. Selamat Ber – Natal dan mengikuti Natal sebanyak – banyaknya jika memang harus banyak mengikuti acara kegiatan Natal dan semoga dengan Natal yang kita lakoni di tahun ini, benar membuat kita seperti “ORANG MAJUS PENCARI TUHAN” bukan pencari “RATTING NATAL”.

SALAM SELAMAT NATAL
Pekanbaru. Jumat 08 Des 2017.