Renungan Penghiburan Duka Cita : HIDUP DAN MATI ADALAH KEUNTUNGAN

HIDUP DAN MATI ADALAH KEUNTUNGAN
“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”

(Flp 1 : 21).

14368638_1820273211592459_3183367943681768849_n(Renungan penghiburan duka disampaikan dalam penguburan orang tua Nd. Hengki Sinuraya, Karben Sinuraya (Bp. Anggel) dan Aditiana Br Sinuraya.

Saudara – saudari di dalam kasih Yesus Kristus :

Hari ini disini kita berkumpul dalam duka oleh karena orang tua yang terkasih dari saudara kita Nd. Hengki Br Sinuraya, Bp. Anggel Sinuraya dan Aditiana Br Sinuraya, yang kita kenal dengan (Biring, Hengki atau Biring Anggel Br. Sembiring) telah kembali ke Bapa disurga.

Saudara – saudari dan keluarga besar Sinuraya yang terkasih :

Kami seluruh jemaat Rg. GBKP. Pekanbaru serta seluruh keluarga yang berkumpul disini, ikut turut berdukacita yang sedalam – dalamnya atas kembalinya orang tua yang kita kasihi dan kehadiran kami disini mengatakan bahwa bukan hanya keluarga yang berdukacita atas berpulangnya orang tua yang kita kasihi tetapi kami juga merasakan duka yang dirasakan oleh keluarga.

Saudara – saudari dan keluarga yang berduka di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus :

Mungkin jikalau bisa, kita akan meminta kepada Tuhan “SUPAYA JANGAN ADA YANG DISEBUT DENGAN KEMATIAN”. Karena kematian akan selalu memberikan duka kepada keluarga yang ditinggalkan, sehingga duka itu membuat begitu banyak tangisan dan air mata yang keluar dari mata serta hati yang sangat terasa sesak diakibatkan oleh kematian tersebut.

Tapi apakah permohonan yang kita sampaikan kepada Tuhan itu akan terkabul ? Tentu saja tidak. Tuhan tidak akan mengubah ketetapan yang telah Ia tetapkan tentang kematian dan kebangkitan dan kita mengetahui bahwa Kristus sendiri mengalami kematian dan kebangkitan.

Jikalau demikian adanya, maka kita tahu bahwa kematian adalah kebangkitan dan kehidupan yang membawa kita kepada kehidupan yang kekal sama seperti Kristus dan oleh itu juga maka setiap orang percaya yang mati, juga akan bangkit dari kematian serta akan hidup di dalam kekekalan.

Saudara – saudari dan keluarga yang berduka di dalam kasih Yesus Kristus :

Ada perlombaan yang disiarkan TV yaitu lomba sepeda lambat. Perlombaan ini berbeda dari lomba balap sepeda biasanya, yaitu saling berlomba cepat menuju garis finish, tetapi lomba ini adalah lomba yang paling lambat mencapai gais finish.

Dalam lomba sepeda lambat ini para peserta harus mengayuh sepedanya, tetapi bukan untuk berebut sampai di garis finish, melainkan justru berlomba paling lambat sampai di garis finish. Oleh itu setiap peserta akan sangat berusaha menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak sampai terjatuh dan menyentuh tanah dan siapa yg paling lambat tiba di garis finish dengan kaki yang tidak pernah menyentuh tanah dialah menjadi pemenang dari lomba tersebut.

Saudara – saudari yang terkasih : Perlombaan ini tidak ubahnya seperti gambaran kehidupan manusia, bagaimana manusia berdaya upaya semaksimal mungkin untuk tetap dapat bertahan hidup serta berusaha menunda tiba di garis finish kematiannya.

Ada yg berusaha dengan hidup sehat dengan cara berolahraga, mengatur pola makan hidup sehat makan vegetarian, tidur teratur, bekerja teratur, jika sakit sampai berobat ke luar negri, dsb, tetapi apapun itu usaha yang dilakukan manusia untuk dapat hidup tetapi pada akhirnya manusia selalu tiba digaris finish kematiannya.

Dengan jelas Alkitab mengatakan bahwa semua manusia akan menemui ajalnya dan sering sekali kita melupakan bahwa kematian itu pasti dan usaha yang kita lakukan hanyalah bersifat penundaan akan kematian.

Saudara – saudari dan keluarga yang berduka :

Orang tua yang kita kasihi telah lama menahan derita penyakit yang ia alami dan kami tahu bahwa usaha pengobatan dan perawatan yang dilakukan oleh keluarga telah sangat baik. Tetapi walau demikian jangan berkecil hati jika orang tua yang kita kasihi akhirnya menemui ajalnya. Di dalam iman percaya kita mengaminkan apa yang terjadi dan mengakui bahwa semua itu adalah kehendak Tuhan Allah kita.

Aminkanlah bahwa kehidupan dan kematian menjadi kodrat bagian kehidupan manusia dan sebagai pengikut Kristus, kita mengaminkan seperti Paulus berkata bahwa “HIDUP ADALAH KRISTUS DAN MATI ADALAH KRISTUS” dan kita memaknainya dalam hidup yang memuliakan Tuhan dan jika saatnya kita mati maka kematian kitapun memuliakan Tuhan.

Saudara – saudari dan keluarga besar Sinuraya yang terkasih di dalam Tuhan :

Berbahagialah atas orang tua kita yang telah kembali kepada Tuhannya, karena kita tau selama hidupnya ia telah memuliakan Tuhan dengan menerima Kristus sebagai juru selamatnya.

Saya sendiri yang membatis orang tua kita ini dan di dalam pengakuannya ia sungguh percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah juru selamatnya dan oleh itulah jugalah saya berkata kepada keluarga berbahagialah sebab sungguh berharga kematian orang yang percaya kepadaNya.

Saudara – saudari dan keluarga yang berduka di dalam kasih Tuhan :

Kita yang hidup pada saat ini akan juga mengakhiri hidup ini, kapankah akan berakhir mungkin beberapa puluh tahun kedepan, mungkin belasan tahun kedepan atau mungkin sebentar lagi. Tetapi ntah kapan pun kematian itu datang biarlah ia datang tetapi selama kita hidu, marilah kita hidup dengan memuliakan Tuhan dan memegang teguh prinsip seperti Paulus berkata ” HIDUP ATAU MATI ADALAH KEUNTUNGAN”.

Demikianlah saudara – saudari dan keluarga yang terkasih di dalam Tuhan kita Yesus Kristus :

Saya mengakhiri renungan penggiburan duka ini sampai disini dan kiranya Tuhan memberkati firmanNya bagi keluarga dan bagi kita semua. Berbahagialah orang yang mati di dalam imannya sebab Tuhan akan menempatkan ia di dalam kerjaan sorga yang telah Ia persiapkan bagi seluruh anak – anakNya.

Amin.
Pdt. Israel H Sembiring. STh.
Pekanbaru. 14 Sept 2016.