JANGAN KALAH

JANGAN KALAH

Kesusahan, penderitaan atau ketika duka kesedihan yang kita terima tidaklah sebanding dengan berkat – berkat yang Tuhan berikan dan yang kita terima, jika demikian halnya patutkah kita bersedih oleh sedikit kesusahan kita ?

Bukankah selama ini kita telah di banjiri dengan kasihNya yang melimpah ? Oleh itu tidaklah baik kita terlalu bersedih, berleluh kesah dan menganggap Tuhan tidak mengasihi kita oleh sedikit kesusahan, penderitaan dan duka kesedihan, yang kita terima.

Bukankah kita selalu di ingatkan bahwa kesusahan, penderitaan atau pada saat kita mengalami duka kesedihan yang kita terima itu adalah hanya sebagai penguatan iman kita ? Bandingkanlah dengan seorang Prajurit bukankah seorang prajurit ketangguhannya sebagai seorang Prajurit di uji ketika sang Prajurit berada di medan perang ?

Iman kita pun akan di uji oleh sedikit kesusahan, penderitaan dan duka kesedihan yang kita terima dan kita tau bahwa semua kesusahan, penderitaan dan duka kesedihan yang kita alamai tidak akan melebihi kekuatan kita. Oleh itu tetaplah kuat dan jangan kalah, masakan kita mengeluh dan kalah dengan hanya sedikit kesusahan, penderitaan dan duka kesedihan yang sedikit saja.

Kekuatan dan sumber penghiburan kita adalah Kristus yang tidak akan pernah meninggalkan anak – anakNya dan sekali lagi ingatlah bahwa kesusahan, penderitaan dan duka kesedihan yang kita alami tetaplah tidaklah sebanding dengan kasihNya yang telah kita terima dan yang telah membanjiri kehidupan kita.

Tetaplah hidup bersama Dia, berpengharapan kepadaNya saja, sebab memang hanya Dialah satu – satunya sumber segala penghiburan dan kekuatan kita anak – anakNya.

Janganlah kalah, tetaplah kuat dan oleh segala kesusahan, penderitaan dan duka kesedihan itu jadilah kuat dan kekuatan bagisetiap orang dan itulah sesungguhnya keunggulan diri kita sebagai orang beriman.

Saya kira inilah yang dimaksudkan Paulus ketika ia berkata tentang kesusahan dan penderitaan yang ia alami selama menjadi rasul Kristus, dalam II Kor 1 : 3 – 5 Paulus berkata :

“Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah. Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami limpah – limpah”.

□ Sedikit catatanku, merefleksi ulang untuk mengingatkanku pada renungan penghiburan yang kusampaikan malam ini dalam acara penghiburan kepada Kel, Pt. Bp. Nadia Brahmana dan Nr. Sedia Bregit. Kiranya menjadi kekuatan dan penghiburan bagi keluarga dan seluruh jemaat.

PKU 25 Juli 2016.