Suplemen PJJ. 26 Juli – 01 Agustus 2015. “Ocultisme”

Suplemen PJJ 26 Juli – 01 Agustus 2015.

Ocultisme

Di dalam dunia ini khususnnya di dalam dunia yang tidak kelihatan ada dua macam kuasa yang besar yang sedang bekerja. Kuasa yang pertama yaitu kuasa Allah yg disebut terang dan yg kedua kuasa iblis dan segala manifestasinya yg disebut dengan kuasa gelap dan satu yg harus kita camkan maka gelap dan terang tidak bisa bersatu (bd I yoh 1 : 8 , Ef 5 : 8).

Okultisme berasal dari kata “Ocult” artinya gelap, gaib, tersembunyi, misterius dan diluar dari pengertian manusia. secara singkat okultisme adalah kepercayaan terhadap kuasa – kuasa kegelapan/gaib diluar kuasa Allah dan dengan keyakinan dan perasaan tersebut akan menimbulkan rasa takut dan memuja kekuatan tersebut.

Kuasa kegelepan bekerja dengan memanifestasikan kuasanya dalam berbagai bentuk mulai dari yang sederhana sampai kepada yang luar biasa, dari cara yang kuno sampai kepada cara modren yg membuat orang terheran – heran dan membuat orang terpikat dan membuat kuasa kegelapan memasuki semua lapisan mayarakat mulai dari yang primitif sampi kepada yang intelek.

Kuasa kegelapan juga memanifestasikan diri dengan berbagai nama miasalnya Jin, Begu, Setan dsb, yang hadir di berbagai tempat dan juga ditemukan dalam berbagai media yang mengakibatkan manusia tertipu dan ada anggapan bahwa berhububungan dengan roh tertentu tidak berdosa.

Namun apapun manifestasinya, nama, pekerjaan, kehadiran dan pengalaman manusia tentang kuasa- kuasa kegelapan atau roh – roh yang ada dalam alam ini pada hakekatnya adalah sama yaitu pekerjaan kuasa kegelapan setan atau iblis. Jika dikatakan ada roh yang jahat dan baik adalah kedok penipuan dan meneyesatkan orang – orang yang beragma, khusunya yang tidak memahami dunia roh, karena pada hakekatnya semua roh – roh yang jahat datangnya daripada iblis.

Meskipun kuasa kegelapan adalah dunia roh yang tidak kelihatan tapi pekerjaannya/kuasanya nyata dalam alam ini dan bisa menjadi pengalaman banyak orang.

Beberapa sikap manusia terhadap okultisme dan sikap itu ada dalam beberapa kelompok :

Kelompok sikap manusia yang sama sekali tidak percaya bahwa kuasa kegelapan itu ada dan juga tidak percaya bahaya yang di timbulkannya. Kelompok ini mempunyai pengertian bahwa soal okultisme itu adalah agama primitif atau pribumi. Kelompok ini baru sadar bahwa adanya bahaya setelah mereka mengalami sendiri. Dengan ini maka tidak serta merta maka orang yang tidak mengakui maka ia terlepas dari kekuatan ini dan oleh itu maka tidak ada istilah netral harus memilih Tuhan atau kuasa Iblis.

  • Orang yang percaya akan adanya kuasa kegelapan dan bahaya yang ditimbulkannya misalnya bahaya akan guna – guna, ilmu hitan dsb, sehingga mereka hidup dalam ketakutan. Maka untuk mengatasi rasa takut ini maka biasnya mereka pergi kepada orang pintar untuk meminta perlindungan dan sang medium/dukun memeberi pertolongan dengan berbagai – bagai bentuk perlindungan, misalnya yang dipakai, jimat, mantra, dimakan atau diminum dll. Mereka tidak menyadari bahwa dengan perlindungan yang mereka dapatkan mereka sudah terlibat dan terikat dengan kuasa setan (artinya walau seseorang mengatakan bahwa ia tidak percaya tetapi ia sudah terikat karena ia telah meminta ).
  • Kelompok sikap manusia yang percaya akan adanya kuasa kegelapan dan akibat yang ditimbulkannya dan bahanya dan khususnya keuntungan yang bisa diperoleh mengakibatkan mereka terjun langsung dengan berbagai cara bentuk dan tujuan yg dilakukan dengan berguru, memakai jimat.
  • Diluar ketiga kelompok sikap ini adalah kelompok orang yang percaya kepada Allah yang hidup (Tuhan Yesus Kristus), mereka percaya juga akan adanya kuasanya kegelapan yang sedang bekerja dalam dunia ini dan percaya akan akibat yang ditimbulkannya tetapi mereka percaya bahwa kuasa kegelapan (iblis) sudah dikalahkan kuasa Allah dan percaya bahwa Dia memiliki kuasa didalam nama Yesus untuk mengalahkan kuasa kegelapan sehingga dia tidak takut dan tidak mau berhubungan dalam bentuk apapun dengan kuasa kegelapan. Karena kuasa kegelapan telah dikalahkan (kolse 1 : 13 ; 2 : 14 – 15) kita diberi hak istimewa (Markus 16 : 17).

Tidak dapat disangkal bahwa ada latar belakang praktek okultisme atau beberapa alasan dan latar belakang orang untuk berokultisme, namun dapat dikatakan bahwa praktek okultisme bagi orang yang terlibat adalah keinginan manusia itu sendiri yang sesuai dengan apa yang ditawarkan oleh iblis, dan ketidakpahaman orang tentang dunia roh dan dunia orang mati., dan dapat dikatakan keinginan manusia untuk berokultisme sudah ada sejak manusia dicobai iblis di taman eden yang membuat manusia jatuh kedalam dosa. Hal ini adalah keiniginan manusia mempertahankan hidup (kej 2 : 16 – 17 : kej 3 : 4).

Oleh itu dala prakteknya ada berbagai cara dilakukan manusia untuk mempertahankan hidup atau agar terhindar dari berbagai mara bahaya dengan memakai kuasa gelap, misalnya :

  • Berusaha mendapat pelaris, jimat untuk mendapat jabatan dan kekayaan dan khususnya agar tetap sehat dan kesembuhan dari berbagai penyakit.
  • Keinginan manusia untuk mengetahui apa yang akan terjadi (Kej 3 : 5) misalnya hororscop, ramal, tenag, mantik, dsb.
  • Keinginan manusia untuk berkuasa (Kej 3 : 5 : Kamu akan seperti Allah). Karena setiap orang mau memmpunyai kelebihan dan kemampuan yang pada umumnya orang tidak miliki, juga manusia pinya keinginan untuk memiliki kuasa untuk digunakan mempengaruhi, mengendalikan bahkan menguasai orang lain dan juga kuasa untuk mendapatkan apa yang ia inginkan mis : Pelet, susuk, hipnotis, ilmu sihir, ilmu menghilang, telepati dll.

Namun demikian seperti yang sudah disebutkan diatas apapun namanya jika seseorang melakukan hubungan dengan kuasa kegelapan maka ia dengan sendirinya memperkenankan kuasa kegelapan mengusai dirinya, oleh itu alangkah baiknya seseorang tidak pernah melakukan apapun dlam ocultisme.

Namun walau demikian bisa saja seorang telah jatuh dan ingin lepas dari seluruh kekuatan ocultisme, maka langkah – langkah yang dapat dilakukan melawan ocultisme tersebut yaitu dengan :

  • Pembongkaran dosa okult (18: 9-13, Ul 28 : 15 dst ; 2 Taw 33 : 1 – 6).
  • Melakukan pengakuan dosa (Mzm 32 : 1 – 4, Yes 43 : 25, 1 Yoh 1 : 9, 1 Tim 1 : 3).
  • Pemutusan hubungan dengan kuasa gelap dan garis kutuk (Lah 19 : 19, Kel 20 : 2 – 4, Mat 12 : 43 – 45, Lukas 10 : 19).
  • Mengundang Yesus secara pribadi (Mat 12 : 43 – 45, Ef 2 : 2,Wahyu 3 : 20, Yoh 1 : 12, 1 Yoh 4 : 4, Mark 16 : 17) dan selalu hidup dalam ketaatan dalam persekutuan doa (Kis 2 : 42 – 47).

Oleh itu berimanlah kepadaNya dan dengan iman percaya kita, yakinlah Tuhan akan selalu menjaga dan melindungi orang percaya kepadaNya saja.

Semoga tulisan singkat dan sederhana bermanfaat menambah refrensi kepada kita sekalian dalam pelayana PJJ yang kita lakukan di wilayah pelayanan kita masing – masing. Tuhan memberkati.
Pekanbaru 25 Juli 2015.

Baca lebih lanjut