PADA SAAT KITA MATI NANTI

PADA SAAT KITA MATI NANTI

Pada saat kita mati nanti jangan bersedih, dan ada beberapa hal yang tak perlu tahu sebenarnya tidak perlu pedulikan. Mungkin kita berpikir bagaimana nantinya, seorang guru bijaksana berkata :

Janganlah risau akan bagaimana nantinya dengan tubuh kita, karena tubuh ini akan di urus dengan rapi oleh yang kita tinggalkan, kita akan di formalin, yakinlah pada tubuh kita akan dipakaikan pakain terbaik yang pernah kita miliki, walau tubuh ini sudah kaku dan dingin dan juga akan memberikan aroma wewangi farfum  terakhir yang mengurangi bau amis dari tubuh ini.  Peti yang dipakai untuk menempatkan mayat kita boleh jadi akan dipakai peti yang termahal atau juga boleh jadi peti mati biasa.

Janganlah bersedih, bagaimana tubuh ini nanti setelah mati, yakinlah bahwa keluarga kita tidak akan menelantarkannya. Keluarga akan menyiapkan kuburan bagi kita, di TPU atau di tempat pemakaman keluarga, dan yakinlah keluarga akan menghantarkan kita ke peristirahatan terakhir tempat tubuh kita selamanya berada di iringi dengan nyanyian duka.

Janganlah bersedih, barang – barang pribadi yang kita miliki juga tidak akan dibuang dan juga tidak akan dikuburkan bersama dengan kita, apalagi emas, berlian, HP, dsb. Semua barang – barang tersebut akan tetap dipergunakan dan barang – barang lain seperti fhoto – fhoto, buku – buku, tas, dsb, mungkin hanya akan disimpan untuk menjadi kenangan bahwa kita pernah ada.

Yakinlah, bahwa keluarga, teman – teman, dunia dan alam semesta tidak akan lama – lama bersedih dengan kematian kita. Sebentar mereka akan berduka, bersedih atas kematian kita, tapi lama kemudian mereka akan mulai terlupakan dan hanya aka nada di kenangan bahwa kita pernah ada, istri, suami dan anak – anak akan kembali mendapatkan senyumannya seiring dengan berjalannya waktu dan akan kembali memulai aktifitas mereka sehari – hari seperti biasanya.

Yakinlah tidak akan banyak sekali perubahan yang terjadi setelah kematian kita, ekonomi akan tetap berjalan, deposito yang kita miliki akan di tarik  dan dipindahkan ke rekening lain, posisi dan pekerjaan kita di berbagai profesi akan diisi orang lain, mobil yang kita pakai mungkin akan berganti supir.

Yakinlah memang tidak akan terlalu banyak perubahan yang terjadi setelah kematian kita dan semua akan berjalan seperti naturnya kembali. Jangan berkata tanpa kita semua akan terbengkalai, yang mati akan hanya di kenang dan mungkin juga terlupakan seiring dengan berjalannya waktu, ya dengan kematian kita episode kita di dunia telah berakhir, namun yang menjadi yang menjadi soal bagi kita selanjutnya adalah bagaimana episode kita selanjutnya bersama dengan Dia sang pencipta  dan sesungguhnya bahwa episode hidup yang sesungguhnya itu telah dimulai ?

Memento Mori, Memento Mori, Memento Mori !!  Kalimat inilah yang terngiang dalam pikiranku pagi ini, dia merobek egoku, mengguncang kenyamananku, melemparkanku dalam sebuah realita yang tidak dapat diubah oleh siapapun. Dan mengingatkanku akan perjalanan kehidupan yang telah kujalani, renunganku pagi ini mengingatku bahwa lembar demi lembar kehidupanku masihlah belum berjalan dengan baik seturut kehendakNya sang pemilik hidup. Ya, pagi ini aku merenung “Hidup ini bukan untuk kesenangan tapi pergulatan untuk mencapai perkenanan Tuhan” ya dan semoga hari demi hari semakin baik dan semakin berkenan bagiNya.

Sahabat, selamat pagi, ini yang dapat aku tuliskan dalam renungan pagiku saat membaca Pengkhotbah 3 : 1 – 8. Mungkin ada manfaatnya bagi kita, marilah membacanya ini, dan sangatlah baik untuk kita renungkan, marilah membacanya :

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya .Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam ; ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun ; ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari ; ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk ; ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang ; ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara ; ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.

Selamat minggu dan selamat beribadah dan kiranya kasih karunia Tuhan memberkati seluruh ibadah dan aktifitas kita hari ini.

PKU 31 Juli 2016.