Suplemen Moria GBKP. 23 – 29 Agts 2015 “SUAMI DAN ISTRI ADALAH SATU” Kej 2 : 18 – 24

Suplemen Moria 23 – 29 Agts 2015

“SUAMI DAN ISTRI ADALAH SATU”
Kej 2 : 18 – 24

Beberapa hal yang mengakibatkan adanya problem dalam perkawinan dalam dewasa ini, antara lain :

  • Seringnya satu pasangan mengabaikan keseimbangan dimensi kasih yang bersifat internal dan eksternal, dan dalam hal ini ada kecenderungan dari pasangan yang terlalu mengedepankan aspek eksternal seperti penampilan fisik.
  • Keberhasilan dalam karier dan peningkatan finansial serta jumlah properti. Seakan-akan rumah tangga yang berhasil manakala mereka memiliki penampilan fisik yang serba oke, sukses dalam pekerjaan atau karier dan mampu memiliki berbagai harta milik atau aset.
  • Tiap – tiap pasangan membentuk dunianya sendiri.
  • Suami merasa memiliki hak atas pola kehidupan dan kesenangan yang dia miliki dan demikian pula dengan isteri yang berjalan menurut kehendak dan kemauannya sendiri. Mereka berdua secara fisik tetap dapat hidup satu atap dan satu rumah, tetapi kasih dan cinta mereka sesungguhnya telah padam.
  • Bahkan tidak jarang dalam realita, kita dapat menjumpai 2 orang yang semula saling mencintai telah berubah menjadi orang-orang yang saling membenci dan menyimpan dendam kesumat. Penyebabnya karena cinta mereka kini bergeser dan condong kepada aspek yang eksternal yaitu segala sesuatu yang bersifat jasmaniah, fisik dan materi ; tetapi hati mereka telah kehilangan meterai cinta.

Jikalau kita kembali mengingat makna kebaktian peneguhan dan pemberkatan pernikahan maka pemberkatan pernikahan itu tentunya bukanlah hanya suatu acara gerejawi dalam kemasan liturgi yang hanya sekedar untuk memeteraikan kedua insan pengantin secara eksternal di hadapan publik. Dalam peneguhan dan pemberkatan pernikahan tersebut kedua insan pengantin menyatakan janji kesetiaan, tukar cincin, dan disatukan atas nama Allah. Dalam hal ini kedua insan pengantin membuka diri dalam satu komitmen iman untuk saling mengasihi dari lubuk hati mereka yang paling dalam. Oleh itu makna peneguhan dan pemberkatan dalam perkawinan pada hakikatnya untuk meneguhkan komitmen dan janji setia dari kedua mempelai agar mereka berdua mau saling mengasihi dengan kesetiaan yang kekal. Itu sebabnya hanya peristiwa kematian atau maut saja yang dapat memisahkan hubungan suami dan isteri.

Kitab Kej 2 : 18 – 24, menggambarkan bagaimana Allah, berencana baik kepada Adam ketika Ia melihat Adam hidup sendiri dan akhirnya meberikan teman yang sepadan kepada Adam sebagai teman hidup. Teman yang sepadan itu adalah teman yang saling membutuhkan dan saling melengkapi. Sehingga dengan saling membutuhkan dan saling melengkapi ini mereka harus menyatukan hati, pikiran, keinginan untuk satu tujuan hidup yaitu mencapai kebahagian.

Tema kita “SUAMI DAN ISTRI ADALAH SATU”, benar sekali apa yang dikatakan oleh tema kita pada hari ini, oleh itu maka pasangan suami – istri haruslah sepenuh hati dan selamanya untuk mencitai pasangannya dan cinta demikianlah yang disebut cinta sejati. Dalam prakteknya adakah yang memang mencintai pasangannya seumur hidup dan merasakan kesatuan itu sungguh – sungguh ada ? jawabnya tentu saja ada. Salah satu dari kisah – kisah pasangan yang saling mencintai dan merasakan adanya kesatuan hidup, dan cukup terkenal di kita yaitu kisah cinta mantan Presiden RI yaitu BJ. Habibie. Dari tokoh ini sebenarnya kita dapat belajar banyak dan berharga tentang kiat membangun rumah tangga superbahagia adapun kita pasangan ini yang dapat kita tuliskan disini antara lain :

  • Cinta sejati dari dua pasangan yang menikah hanya akan berkesinambungan, bila kedua belah pihak saling berlomba memberikan kontribusi terbaik nya (give) bagi kebahagiaan pasangannya, bukan sebaliknya hanya sibuk menuntut haknya (take).
  • Cinta sejati yang dikelola dengan baik berdampak signifikan dalam perwujudan cita-cita keduanya. Presiden RI ketiga ini dengan sangat baik menganalogikan produktivitas dari sinergi pasangan atau keluarga yang disegel dengan cinta sejati laksana penjumlahan bilangan 1 + 1 + 1 bukanlah menghasilkan hasil 3, tetapi bisa 1000, 10. 000 bahkan lebih dari jumlah tersebut, tergantung pada kadar kualitas dari kontribusi kedua pasangan. “ Posisi dan prestasi hidup saya hari ini merupakan buah dari cinta sejati saya dengan bu Ainun” ungkap Prof Habibie dengan mata berkaca-kaca. sang jenius ini, kemudian menceritakan bagaimana almarhumah – bu Ainun memberikan dukungan dan pengorbanan sangat luar biasa justru disaat kondisi ekonomi pasangan muda tersebut penuh kesulitan di awal pernikahannya di Jerman.
  • Cinta sejati setiap pasangan akan diuji oleh Allah dengan beragam ujian. Semakin sulit dan besar kadar ujian perkawinan & rumah tangga, maka semakin tampak kadar keaslian dan ketinggian cinta sejati dari masing-masing pihak.
  • Sang pecinta sejati hanya akan berpasangan dengan pasangan serupa.
  • Cinta sejati yang saling mengisi dan terbina dalam bentangan waktu yang lama akan menghasilkan “kemanunggalan” cinta dalam diri pasangannya (batin) meskipun sudah berpisah secara raga.

Jadi dalam hal ini kita dapat melihat BJ. Habibie, benar – benar membangun rumah tangganya di atas pilar cinta kasih – Cinta sejati dan yang saling mendukung, saling mengasihi. Inilah sebagian yang dapat diceritakan tentang nikmat dari pasangan yang sejati dan pasangan superbahagia di dunia.

Kita dan pasangan kita adalah satu, oleh itu juga sangat diharapkan Moria – Moria GBKP, semakin mengembangkan cinta yang sungguh – sungguh didalam kehidupan keluarga, karena siapa saja yang bisa membangun kehidupan yang berbahagia dan melewati berbagai rintangan dalam perkawinannya dengan baik, maka ia telah memuliakan Tuhan dalam kehidupannya dan dari keluarganya.

Mother Theresa mengatakan : “Tidak semua dari kita bisa melakukan hal besar dan luar biasa, tetapi semua kita bisa melakukan hal – hal kecil dengan cinta yang besar”.di dalam kehidupan keluarga kita tentu saja kita tidak dapat melakukan hal – hal yang besar dan luar biasa, tetapi jika kita melakukannya dengan cinta maka hal sekecil apapun pasti akan membuahkan kebahagian.

Selamat PA – Moria, kita adalah satu dengan pasangan kita, selamat mencintai, selamat mengasihi dan selamat berbahagia dalam kehidupan keluarga kita.

Amin.
Pekanbaru 26 Agts 2015.